Bisnis Milk Tea Mahasiswa Ciputra_Merambah Pasar Luar Jawa. Majalah Dinas Koperasi (Dinkop) Jawa Timur edisi 2 tahun 2018. IBM-RC_Kurnia Dwi Kusumarini

 

Dunia bisnis bukanlah dunia yang baru lagi Kurnia Dwi Kusumarini. Dia dibesarkan di keluarga pebisnis. Jiwa bisnis mahasiswi Universitas Ciputra ini sudah muncul sejak duduk di bangku SMA.

Dimulai dengan berjualan Milk Tea bertoping buble secara door to door, kini produknya sudah dikirm hingga keluar pulau.

Pemasarannya hanyak melalui online dan relas saja. Seminggu dua akali pengiriman ke luar Jawa. Sekali kirim 200 botol Milk Tea.

Meskipun berasal dari keluarga berada, Nia tidak segan untuk turun tangan mengurusi bisnisnya. Mulai dari membuat hingga mengirim dia lakukan sendiri dengan menggunakan sepeda motor miliknya.

Seandainya dia mau menggaju pegawai, sudah pasti dia mampu melakukan sendiri dengan kakaknya di rumah.

Orang tuanya adalah pemilik PT Bernas Nugraha Sampurna pabrik pembibitan jagung dan Mamarmoe Farm usaha ternak kambing yang berlokasi di Malang dan Blitar. Mereka sangar mendukung apapun yang dilakukan Nia.

Sehingga banyak belajar dari orang tuanya. Jadi bisa merasakan dan mengetahui susahnya merintis usaha itu bagaimana?

“Usaha Milk Tea saya memakai brand Ngeluck. Nama Ngeluck di ambil dari bahasa Jawa yang berarti haus. Penggunakan kata Luck yang dalam Bahasa Inggris berarti beruntung, bermakna agar produk tersebut juga memiliki keberuntungan sesuai dengan namanya. Sekaligur biar mudah diingatnya,” ujar Nia dengan santai.

Lebih lanjut Nia mengatakan, awalnya depembuatan merk leh ini datang dari kakanya yang melihat tren anak muda suka dengan minuman bertopping bubble. Akhirnya di tahun 2015 mereka membuat eksperimen resep minuman Milk Tea berbagai rasa dan topping bubble.

Sebagai perusahaan rintisan, ternyata animo masyarakat tinggi sekali, terutama di Malang. Hingga sejak saat itu di setiap hari, saat pergi sekolah SMA dulu selalu membawa satu box minuman untuk di jual di kantin sekolah. Alhamdulillah banyak yang suka. Dan akhirnya keterusan sampai sekarang.

Meskipun sekarang sudah menjadi mahasiswi dan tinggal di Surabaya, bisnisnya Milk Tea tetap jalan. Dengan dibantu teman-teman kuliahnya. Di Surabaya di Produksi di Jl.Made Selatan dan Perum Alam Galaxi.

Selain itu, produknya juga sering diikutkan bebagai event untuk memasarkan brand Ngeluck. Agar lebih dekat dengan konsumen.

Selain membuat produk Milk Tea, Nia juga mempunyai keahlian dalam bidang mengajar Bahasa Inggris, Mentoring dan Komunikasi Bahasa.

Rancangannya suatu saat nanti akan membuka lembaga bimbingan belajar yang memliki dampak sosial dan tidak berorientasi profit.

Namun menjadi gerakan sosial di masyarakat. (djo)

Sumber : Majalah-Dinas-Koperasi (Dinkop) Jawa-Timur-edisi.2.Tahun-2018

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *