Kopi Pantat dalam Kelas. Jawa Pos. 18 April 2019. Hal.19. Senna Satrio dan Sthira Yabin.VCD

Surabaya – Bisnis tidak selalu menunggu banyak modal dan tempat yang layak. Namun, semua bisa diawali hanya dengan modal nekat dan kemauan. Hal itu dibuktikan Senna Satrio dan Sthira Yabin dengan bisnis kopi pantat yang mereka tekuni di pojok kelas 504 Universitas Ciputra yang sudah berjalan setengah tahun tersebut.

“Tidak bermaksud porno karena yang kita tampilkan bukan pantat cewek atau cowok, tapi pantat kita semua dan tentu tidak sembarangan comot brand,” ujar Senna di lapaknya. Label pantat itu mempunyai filosofi. “Kita semua punya pantat dan pasti beragam. Nah, ada makna keberagaman di sana,” tuturnya sambil guyon. Menurut dia, ada pantat putih, hitam, palsu, asli, gemuk, dan kurus. Jadi hidup kita ya beragam seperti pantat itu,” lanjutnya.

Karena lapak jualan dua mahasiswa jurusan study Visual Communication Design itu ada di pojok kelas, mayoritas langganan mereka mahasiswa dan dosen.

Meski sekarang tampak lancer dan peralatannya lengkap, usaha mereka berawal dari dua teko kopi bekas. Namun, lanjut dia, berbisnis tidak perlu mewah serta menunggu cukup modal. Yang penting, ada keinginan, ada tekad, dan yakin sukses.

Sumber: Jawa Pos. 18 April 2019. Hal.19

 

 

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *