Selagi kita makan, kita akan merasakan rasa yang kita rasakan. Terkadang kita menginginkan atau lagi pingin sesuatu yang manis, bisa jadi hal itu didorong oleh hal yang kamu alami secara mental atau fisik. Misal ketika kita sedang tidak nyaman atau tidak bahagia, dessert bisa sangat mengiburmu, secara psikologis itu tidak akan terlalu membebani, karena tubuh kita memiliki mekanisme alami. Makanan manis (dessert) bisa mengaktifkan pusat kesenangan di otak, sehingga dapat membuat seseorang merasa bahagia setelah mengonsumsinya. Faktanya makanan manis dapat membuat sumber energi, meningkatkan kemampuan berpikir, dan dapat menaikan mood, tetapi jika berlebihan juga sangat tidak baik untuk kesehatan tubuh kita. Benarkah?
US Dietary Guidelines menyebutkan makanan manis memang benar bisa mengurangi rasa sedih. Ada beberapa alasan sains terkait konsumsi makanan manis bisa mengurangi rasa sedih. Alasan sains ini menjadi bukti bahwa makanan manis bisa meredam emosi hingga manusia bisa kembali tenang. Ketika pikiran tenang, maka rasa sedih bisa menghilang dan otak yang dikendalikan perasaan bisa kembali memakai logika.
Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Harvard University pada 2015 mengungkapkan jika konsumsi makanan manis atau gula dapat menurunkan jumlah kortisol dan aktivitas hipoccampus. Hal ini membuat respon otak dalam menanggapi stress juga ikut membaik.
Penelitian ungkap bahwa asupan gula bisa merangsang perasaan bahagia. Rangsangan tersebut dikarenakan dengan mengonsumsi gula (makanan manis) bisa membuat tubuh melepaskan hormon dopamin dan nucleus accumbens pada otak.
Dari beberapa penelitian tersebut, dapat terungkap bila makanan manis bisa menimbulkan efek perasaan bahagia. Ada kandungan hormon dalam makanan manis yang bisa memberikan efek tenang sehingga stres bisa teredam dengan baik. Hal inilah yang membuat makanan manis bisa menghilangkan rasa sedih karena terangsangnya tubuh oleh perasaan bahagia.
Mengalami kesedihan itu wajar, tapi setelahnya jangan lupa bahagia. Jika pagi hari sudah dimulai dengan hal sedih, mungkin makan bisa membantu meningkatkan kebahagiaan seseorang dan mengembalikan mood jadi lebih baik.
Meski begitu perlu ditekankan bila kaitan antara stres dan konsumsi gula maupun makanan manis belum terbukti 100%, sehingga masih diperlukan penelitian lebih lanjut. Walau makanan manis ini bisa memicu efek positif, seperti meredakan stres untuk sebagian orang, tetapi tetap tak dianjurkan mengonsumsinya berlebihan. Bagaimanapun terlalu banyak makanan manis tetap berbahaya bagi kesehatan.



