Food Tech UC Goes to Japan

Memasuki musim gugur di Jepang, tim dari Teknologi Pangan Universitas Ciputra Surabaya mengadakan perjalanan ke negeri Sakura tersebut. Jepang terkenal dengan negara yang tidak hanya memegang budayanya tetapi juga kemajuan teknologi yang pesat, oleh karena itu Teknologi Pangan Universitas Ciputra memilih untuk mengadakan kerjasama dengan beberapa institusi di Jepang.

Kunjungan pertama yang dituju adalah Shizuoka University. Kolaborasi dengan Shizuoka University sudah dibangun oleh Bapak KRMH Tatas Brotosudarmo, Dosen Teknologi Pangan Universitas Ciputra Surabaya sejak tahun 2017, baik dengan pertukaran pelajar dan studi lanjut ke Shizuoka University. Hubungan ini akan diteruskan melalui kerjasama dengan Teknologi Pangan Universitas Ciputra Surabaya, dimana hasil diskusi kali ini untuk merealisasikan program kerjasama dalam bentuk pertukaran pelajar dan dosen, kolaborasi riset dan studi lanjut. Di Shizuoka, tim juga berkesempatan mengunjungi pertanian wasabi dimana wasabi diolah menjadi berbagai macam produk seperti tempura, tepung wasabi, bahkan es wasabi. Eksplorasi ini menjadi tantangan juga untuk mahasiswa Teknologi Pangan untuk lebih menginovasi produk-produk lokal di Indonesia.

Dari Shizuoka, tim berpindah ke kota Tsukuba dan melakukan kunjungan ke University of Tsukuba yang termasuk dalam 10 Universitas terbaik di Jepang dan 200 Universitas yang memiliki impact terbaik sedunia. Dalam kunjungan ini, tim membicarakan terkait kerjasama dalam bentuk kolaborasi riset yang menjadi dasar dalam pertukaran pelajar antar laboratorium dan juga pertukaran pelajar dengan melibatkan industri pangan. Selain itu tim diajak keliling melihat kampus, fasilitas dan laboratorium terkait sembari membicarakan banyak hal sepertibagaimana mengembangkan sains untuk masyarakat, pengembangan karir dan sebagainya.

Selain diskusi mengenai kerjasama, University of Tsukuba juga memberikan kesempatan untuk Bapak KRMH Tatas Brotosudarmo menjadi pembicara di Tsukuba Conference 2023 dalam Sesi-7 Agriculture x IoT x AI: Self Sufficiency in Food Production to Achieve Society 5.0 and SDG’s Globally. Bapak Tatas menunjukkan karya risetnya dari eksplorasi karotenoid pada buah merah Papua, pisang agung Semeru, hingga pengembangan deep learning dan CNN untuk imaging, serta penginderaan jarrah jauh untuk mengevaluasi kesehatan diversitas. Bapak Tatas juga menyampaikan bahwa Indonesia sangat kaya dengan sumber sayuran dan buah-buahan, yang seringkali masih tidak dipedulikan dan menjadi PR untuk ahli teknologi pangan untuk mengembangkan teknologi AI (Artificial Intelligent) untuk menemukan potensi manfaat dari pangan lokal.

Sebelum kembali ke Indonesia, tim mengunjungi Kedutaan Besar Republik Indonesia Tokyo untuk mendapatkan dukungan dalam membuka kerja sama dengan Jepang dalam bidang ilmu dan teknologi pangan. Selain itu kami mendiskusikan beberapa permasalahan yang terjadi terkait ekspor produk pangan ke Jepang dan bagaimana ahli teknologi pangan dapat menjadi solusi dalam permasalahan tersebut. Setelah itu, tim juga mendapatkan kesempatan dari Saza Coffee untuk mengunjungi Pameran dan Konferensi World Speciality Coffee 2023. Di konferensi ini tim berjumpa dengan berbagai ekspotir dan importir kopi dari Indonesia dan melihat berbagai peran teknologi pangan terkait kopi dari hulu sampai hilir.

https://www.life.tsukuba.ac.jp/information/20231003_03/

Artikel lain