Tips Menjaga Kesehatan Mental Saat Pandemi

Pandemi COVID-19 memberi dampak yang luar biasa terhadap kehidupan masyarakat luas. Banyak dari kita yang harus menghadapi banyak hal yang membuat kita merasa stress, cemas dan overwhelming.  Risiko terpapar COVID-19, berita duka yang tak kunjung usai dan ekonomi yang tak menentu membuat rasa cemas bertambah. Terlebih jika terdapat kerabat yang sedang berjuang menggapai kesembuhan.

Perasaan seprti rasa cemas, duka, dan stress adalah hal yang wajar di masa pandemi seperti saat ini.    Maka dari itu, tidak hanya menjaga kesehatan fisik, namun kita juga harus menjaga kesehatan mental dan psikologis kita agar tetap dapat melalui masa pagebluk seperti sekarang. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan

  1. Memahami bahwa perasaan cemas adalah normal

Dikutip dari mentalhealth.org.uk, perasaan cemas sebenarnya adalah mekanisme manusia untuk bertahan hidup. Cemas hadir agar kita dapat mengenali bahaya yang ada sehingga kita bisa membuat keputusan yang tepat untuk melindungi diri kita sendiri seperti rasa khawatir terpapar COVID-19 membuat kita menggunakan masker dan lebih rajin mencuci tangan. Tapi jika rasa khawatir berlebihan maka juga akan menghambat kita melakukan banyak hal. Kenali dan sadari saat-saat kalian merasa khawatir dan pisahkan mana pikiran rasional dan irasional. Kalian juga bisa mencoba untuk melakukan meditasi 5 menit sampai 10 menit sehari. Hal ini baik untuk mensikronkan tubuh dan pikiran.

  1. Buat rutinitas

PPKM secara tidak langsung mengubah aktivitas kita. Untuk mereka yang biasanya aktif dan produktif, isolasi membuat rutinitas berubah dan menimbulkan rasa bersalah karena tidak produktif.  UC people dapat membuat daftar aktivitas harian yang ingin dilakukan. Beraktivitas akan memaksa tubuh kita untuk terus aktif bergerak, selain itu menyelesaikan ceklis aktivitas dengan baik akan membuat kita merasa puas dan fulfilled. Dari daftar tersebut, kalian juga bisa mengamati progress yang telah kalian lakukan.  Dan jangan lupa untuk memisahkan waktu untuk beraktivitas dan istirahat ya.

  1. Mencukupi kebutuhan fisik

Saat PPKM kita tetap harus mempraktikkkan pola hidup sehat ya UC People. Jangan sampai karena kita menghabiskan banyak waktu didalam rumah kita jadi rajin begadang dan lupa makan. Penuhi kebutuhan fisik seperti menjaga kebersihan, makan makanan bergizi, olahraga secara teratur dan tidur cukup. Jika kebutuhan fisik terpenuhi maka pikiran pun akan menjadi lebih tertata. Tak lupa untuk tetap patuhi protokol kesehatan seperti mencuci tangan, menjaga jarak dan menggunakan masker ya.

  1. Stay connected!

Manusia sejatinya adalah mahluk sosial dan kadang tanpa disadari kebutuhan ini tidak terpenuhi selama PPKM. Sempatkan diri untuk menghubungi kerabat, keluarga dan teman. Ini juga waktu yang tepat untuk menelfon teman lama dan bertanya kabar. Hal ini penting untuk menciptakan suasana kebersamaan yang hangat, dan meyakinkan diri bahwa kita tidak sendirian dimasa sulit ini. Kalian bisa janjian nonton bareng, berbagi tips kopi dalgona hingga mengirimkan vitamin atau bingkisan.

  1. Mengurangi sosial media

Berselancar di twitter, instagram atau tiktok memang asik ya UC People. Terus update mengenai COVID-19 juga merupakan hal yang baik. Namun ada saatnya kita perlu menyempatkan diri beristirahat sejenak dari riuhnya sosial media. Karena jika tidak dibatasi, hal ini bisa mengganggu mood kita dan dalam jangka panjang dapat memperparah perasaan cemas. Inilah waktu agar kita bersama-sama belajar untuk menggunakan sosial media secara mindful dan pastikan kita hanya mengikuti akun yang reliabel agar terhindar dari hoax dan informasi yang menyesatkan.

  1. Sisihkan waktu untuk hobi

Ada nggak ya UC People yang dari dulu pengen belajar bikin kukis tapi nggak pernah kesampaian? Nah diwaktu-waktu seperti ini kita bisa mendalami lagi projek lama yang belum tersentuh atau melakukan kegiatan yang sama sekali baru yang sebelumnya selalu ingin dilakukan tapi belum terealisasi. Menjalankan kegiatan baru akan membuat kita merasa bahagia dan sedikit memberi kita jeda dari perasaan jenuh.

  1. Hubungi professional jika perlu

Terkadang perasan stres, khawatir dan duka yang mendalam bisa bergulir menjadi masalah yang lebih serius seperti depresi dan PTSD (Post-traumatic Stress Disorder). Maka tidak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan profesional. Saat ini sudah banyak sekali aplikasi dan komunitas  yang menawarkan jasa konseling dengan harga yang terjangkau. Biayanya pun beragam, mulai dari layanan bebas biaya, berbiaya puluhan ribu rupiah hingga ratusan ribu rupiah yang dapat disesuaikan dengan kantong pribadi. Jangan malu maupun takut ya UC People!

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *