Pacu Semangat Entrepreneur Lewat Teater

Pacu Semangat Entrepreneur Lewat Teater. Jawa Pos.1 November 2015.Hal.24

SURABAYA – Keyakinan kuat untuk sukses dan ingin membantu sesama menjadi pegangan hidup Ir Ciputra hingga membawa namanya dalam jajaran entreprenuer tersukses di Indonesia. Kisah inspiratifnya terangkum apik dalam drama musikal  IGNITE : The Story Behind Ciputra Hall Surabaya kemarin (31/10).

Digagas student Council Universitas Ciputra (UC) Surabaya, acara tersebut bukan sekedar pagelaran seni dan musik. IGNITE juga punya visi penting yang berusaha disampaikan kepada pengunjung. “ Selain untuk menghibur, kami berharap bisa membangkitkan semangat dan jiwa entreprenuer anak muda lewat kisah perjuagan Ir.Ciputra ,” ujar Meliana Dewi, ketua panitia IGNITE.

Meski terinspirasi dari perjalanan karir Pak Ci, panggilan kecil Ir.ciputra, teater yang disajikan tidak berarti terkesan old school. Mahasiswa UC mengadaptasi kisah Pak Cik dengaan dialog , iringan live music, dan dance ala teater broadway.

Karakter daniel menjadi tokoh utama yang mencerminkan sosok Pak Ci pada mada muda. Daniel di perankan Kelvin  Khusbin, mahasiswa Jurusan Internasional Business dan Management UC. Dia menyatakan sangat tertantang memamerkan tokoh yang dikaguminya.” Yang paling menantang adalah menekankan ekspresi saat Daniel menghadapi masalah,”tuturnya.

IGNITE sukses menarik perhatian mahasiswa UC dan penonton umum. Terutama mahasiswa baru seperti Liana Ivena, 18 , yang makin bersemangat untuk menjadi pengusaha setelah menonton drama tersebut, “Dramanya keren banget dan bikin aku semangat kepengen sukses!” ujarnya. (ndy/c22?sam).

 

Sumber: Jawa Pos Minggu, 1 November 2015

Olahraga dan Kreativitas Daerah

Olahraga dan Kreativitas Daerah. Venue.November 2015. Hal.44,46

Oleh Dewa Gde Satrya

Sesuai namnya , JFC mengangkat pamor Jember di kancah nasional dan internasional. Karnaval dengan menggunakan jalananan sebagai catwalk in menempati urutuan keempat karnaval dunia setelah Mardi Grass New Orleans USA, Rio De Janeiro, dan Fastnatch Koln Jerman

 

Wisata olahrga merupakan produk potensial yang tengah digiatkan oleh Kementrian Pariwisata (Kemenper) utntuk meningkatkan jumlaj kunjungan wisatawan. Seirin dengan itu, saat ini Indonesia sudah mulai memerhatikan tren kegiatan olahrga yang dapat dipadukan dengan sector pariwisata. Pada bulan oktober lalu,dua event wisata olahraga yang diselenggarakan patut menjadi perhatiaan. Pertama, ajang ke-7 balap sepeda Internasional Tour de Singkarak (TdS) di Sumatra Barat pada 3-11 Oktober 2015. Pada pagelaran kali ini. Pembala menempuh jarak 1.341.5 kilometer melintasii 18 kabupaten/kota. Selaian lomba balap sepeda, TdS juga betujuan untuk memperkelnalkan keindahan alam dan seni budaya Provinsi Sumatera Barat kepaada wisatawan mancanegara, dalam hal ini secara langsung kepada 24 tim dari 36 negara peserta.

Kedua, MesaStila Challenge Ultra 2015, yakni olahraga lari jarak jauh melebihi marathon, diatas 422 kilometer, dengan rute menglilinggi gunung-gunung. mesaStila Challenge Ultra 2015 berlangsung pada 110-11 Oktober 2015 di Magelang, Jawa Tengah. Penyelenggaran tahun ini ditargetkan mampu menjaring hiingga 500 peserta dari 25 negara, lebih tinggi dari pencapaian tahun lalu  yang diikutu 300 peserta. Ada tiga kategori yang dilombakan, yaitu kategori Maraton (13,21 dan 42 kilometer), ultra 65 kilometer, dan Ultra 100 kilometer. Kemenpar ikut mendukung kegiatan ini dengan tujuan mempromosikan keindahan gung merbabu dan gunung merapi. Kegiatan pariwisata olahraga menantang tersebut juga menawarkan pesona Indonesia lainnya, seperti Stasiun Kereta Ambarawa,jalur kereta tua,jembatan lintasan kereta, pemukiman penduduk,persawahan,dan perkebunan kopi.

Penyelenggaraan sport tourism ini patut menjadi perhatiaan bersama. Pasalanya,melalui olahrga yang dipadukan dengan sentuhan turisme ini pemerataan peluang daerah-daerah di Indonesia untuk tampil ke pentas nasional dan Internasional dapat diwujudkan. Sinyal “pemerataan pembangunan” melalui olahraga juga mulai kental terasa sejak bebrapa tahun terakhir. Salah satu contohnya adalah pada peringatan Hari Olahrga Nasional  (Haornas) pada 9 september 2013 yang di  pusatkan di Yogyakarta. Tahun sebelumnya, peringgatan Haornas 2012 dirayakan melalui penyelenggaran PON ke-XVIII di Pekanbaru, Riau. Hal itu menegaskan bahwa olahraga untuk memberikan kesempatan bagi daerah untuk membuktikan kemampuan dan kreativitasnya, disamping menjadi berkah bagi daerag yang menjadi tuan rumah.

Kunci pengembangan pariwisata diyakin ada di pemerintah daerah. Pariwisata dapat member konstribusi yang signifikan terhadap pendapatan. Asli Daerah (PAD) dan mempunyai efek pengganda yang besar terhadap perkembangan ekonomi daerah. Untuk mengembangkan potensi pariwisata di daerah, pemerintah telah melakukan langkah konkret, diantaranya memprioritaskan pariwisata di lima gerbang pariwisata dan pendukung pangan di Bali,NTB, dan NTT.

Peran kepemimpinan  dan sektor swasta dalam percepatan kemajuan pariwisata di daerah memang terasa signifikan. Insan kreatif dan memilliki cara kerja entrepreneurial,  dengan melipatgandakan berbagai sumber daya untuk menciptakan nilai lebih dan daya saing menjadi esensi paran kepemimpinan daerah dalam pengembangan pariwisata.

Modal Indonesia berupa area yang sangat luas, hamparan kepulauan yang eksotis, serta kekayaan tradisi, adat istiadat, dan kesenian, harus benar-benar menjaddi berkah bagi bangsa Indonesia ini. Pluralitas masyarakat, adat istiadat,seni-budaya. Dan kearifan-kearifan lokal perlu semakin didorong dengan sentuhan dan kemasan turisme agar bermakna positif dalam mendatangkan kesejahtraan sosial. Oleh karna itu, event MesStila Challenge Ultra 2015 kali ini perlu membawa kesadaran public akan makna penting sekaligus peran strategis daerah bagi pembangunan. Khususnya sektor pariwisata yang bersinergi dengan ranah olahrag.

Parwisata, dengan menyadarkan pada sektor olahraga, telah banyak dikembangkan di berbagai di Indonesia. Surabaya merupakan salah satu contohnya. Ibu Kota Provinsi Jwa Timur ini semakin menegaskan diri sebagai destinasi wisata berbasiskan olahraga. Developmenr Basketball League (DBL). Event basket pelajar terbesar dengan fasilitas berstandar internasional. Digelar dikota ini, tepatnya di DBL Arena. Vanue ini juga pernah digunakan untuk event resmi pertama NBA di Indonesia. Danny Granger (Bintang NBA dari tim Indiana Pacers) juga pernah tampil di final Honda DBL 2008 dan NBA Basketball clinic. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa DBL arena  telah berhasil mendulang dua prestasi sekaligus. pertama, mendongkrak minat dan prestasi kaum muda di cabang oalahraga bola basket dan Negara untuk mendatangkan wisatawan terkait event-event olahraga.

Disurabaya, golf juga memiliki keunggulan untuk menjadi pemikiat wisatawan, khususnya wisatawan asing, dibandingkan padang golf di daerah lain, harga yang ditawarkann disini lebih murah dan memiliki kualitas lapangan yang juga lebih baik. Secara keseluruhan, negri kita memiliki 151 padang golf yang terbesar di berbagai kawasan wisata. Hal ini juga merupakan aset dalam menarik wisatawan untuk bermain golf sembil berwisata.

Bukti lain bahwa daerah memiliki prestasi berbasis kreativitas juga tampak dalam berbagai event, Jember Fashion Carnaval (JFCC0 misalnya sesuai namanya, JFC mengangkat pamor Jember di Kancah Nasional dan Internasional. Karnaval dengan menggunakan jalanan sebagai Catwalk ini menempati urutan keempat karnaval dunia setelah Mardi Grass New Orleans USA. Rio De janeiro ddan fastnatch Koln Jerman JFC sekali lagi membuka kesadaran public bahwa daerah-daerah di Indonesia memiliki potensi besar yang tersimpan dalam talenta-talenta kaum muda

Dengan demikian, merupakan tantangan bagi kita semua, khususnya pelaku usaha dan pemerintah daerah, untuk memajukan setiap potensi yang ada. Di bidang olahraga, stakeholder di daerah perlu berkolaborasi dan bersinergi dengan stakeholder pariwisara untuk mengemas turnamen olahraga agar tidak sekedar menjadi event olahraga dapat menjadi alternative dan peluang untuk memajukan pariwisata Tanah Air. Selain prestasi,citra sebagai negri yang memiliki peradaban tinggi dalam olahraga  juga penting untuk mengdongkrak event-event olahrga tingkat dunia diadakan di Indonesia.

 

sumber : KOLOM VENUE November 2015

 

Menjadi Entrepreneurial Counsellor

Menjadi Entrepreneurial Counsellor. Surya.4 November 2015.Hal.9

Terjemahan bebas dari judul tulisan ini adalah menjadi konselor berjiwa kewirausahaan. Menurut Dr Jimmy Ellya Kurniawan, SPsi MSi; psikolog,dosen di fakultas Psikologi Universitas Ciputra Surabaya, makna jiwa kewirausahaan atau entrepreneurial bukan melulu tentang bisnis, jual beli, ataupun wiraswasta tetapi konselor yang entrepreneurial adalah konselor yang memliki pola piker dan perilaku yang proaktif, inovatif dan mengambil risiko.

Mengapa konselor harus berjiwa entrepreneurial? Karena konselor adalah role model, sebagai pendidik dan bisa menentukan daya saing sekolah.

Dengan berperilaku proaktif, konselor melihat permasalahan/peluang di sekolahnya dan berinisiatif melakukan perubahan sebelum permasalahan semakin membesar atau peluang hilang diambil pihak lain. Konselor harus antisipatif sedari awal.

Kendala dalam mengaplikasikan perilaku proaktif ini biasanya konselor kurang berorientasi pada konseli dan orang tua, merasa nyaman dengan posisinya sekarang, kurang mengikuti perkembangan makro pendidikan nasional dan global, serta merasa hal itu tanggung jawab kepala sekolah atau sense of belonging rendah.

Dengan berperilaku inovatif berarti konselor sanggup melihat permasalahan atau peluang di sekolahnya lalu memunculkan ide kreatif dan mulai mengplikasikan pada permasalahan atau peluang yang ada.

Kendaki yang menghadang bisa memunculkan ide kreatif ini di antaranya tak terlatih berpikir di luar kotak dan tidak mengimplementasikan ide kreatif ke dalam kotak.

Konselor juga harus berani mengambil risiko. Yakni proaktif dan atau inovatif, bertindak berani dalam situasi ketidakpastian untuk mengalami risiko kerugian atas tindakannya.

Kendala yang dihadapi untuk mewujudkan perilaku ini adalah tidak menganggap upaya pendidikan sebagai sesuatu yang bernilai tinggi (dibandingkan kemungkinan kerugian yang dihadapinya) serta kurangnya dukungan keluarga dan lingkungan sosial.

Siapkah Anda menjadi konselor berjiwa kewirausahaan?

Sumber : Surya. 4 November 2014.

Koleksi Suka-Suka Awalnya Dari Hadiah

Koleksi Suka-suka Awalnya Dari Hadiah. Surya. 18 November 2015.Hal.10

Siapa saja dapat melakukannya. Yang penting niat dan konsisten. Gampang-gampang susah menjadi kolektor, atau pengumpul barang atau benda yang layak unyuk dikoleksi. Kalau tidak hobi sulit menjalaninya.

                Setiap pribadi memiliki karakter istimewa untuk membuat dirinya sendiri merasa bahagi san nyaman. Bahkan, rela melakukanapa saja guna mendapatkan apa yang diinginkan. Hal ini terjadi pada mahasiswi Universitas Ciputra, Adelia Setiawan.

Berawal dari hadiah seorang teman beberapa miniature figure kartun, hingga sekarang cewek ini senggat menyukai miniature ini dan menjadikan koeksi kesayanggan.

“ Saya dapat hadiah pas awal kuliah saya lihat kok lucu, akhirnta searching di interner. Sejak itu saya mengkoleksi sedikit demi sedikit.” Tutur mahasiswi jurusan IMT (Informatika and Multimedia Technology) ini kepada surya.

Semula Adelia tidak paham tentang figure anime,tapi dasarnya memang menyukai anime. Jadilah, koleksinya kebanyakan tokoh-tokoh anime. Ada One Peace,cardcaptor sakura,kurokono baket,k-ON!, dan masih banyak lagi.

Saat ini, koleksinya berjumlah ratusan. Dari  koleksinya itu, ada berbagai jenis seperti PVC,Nendoroid dan lain-lain. Tak hanya itu, harganya tidak main-main. Yang paling murah saja sekitar Rp. 20.000 seperti gantungan ponsel. “ yang paling mahal itu miniaturnta, sampai dua jutaan” katanya.

Adelia terkadang harus mengorbankan uang sakunyauntuk melengkapi koleksi. Tak jarang dibantu ayahnya untuk membeli. Bahkan, sang ayah membelikan lemari khusus untuk menaruh koleksinya. “ papa tahu kalau koleksiku banyak. Ini aja mau nambah lagi lemarinya,ngak muat soalnya.” Tandas cewek kelahiran februari 1994 ini.

Posisi lemari itu tidak jauh dari meja belajarnta. Tertatata rapi, tepat disebelah kanan. Jika merasa jenu ketika belajar, sesekali Adelia melirik koleksinya Dan mengeluarkannya.

Koleksi itu sekedar dilihat saja,atau dibersihkan jika terlihat kotor usai memegang,biasanya,rasa malas belajarnya  lenyap dan hatinya kembali girang dan bersemanggat.

Soal koleksi ini, bagi Adelia memilki suka duka tersendiri pernah suatu ketika salah satu koleksinya ada yang patah atau rusak. Sehingga membuatnya harus menjaga dan merawat. Rasanya sedih, apalagi mengumpulkannya kembali susah. “ jadi, aku rajin-rajin aja aku bersihkan pakai kuas kecil sama pakai cuttonbud sama handuk kecil,dan hati-hati.” Tambah mahasiswa semester 6 ini. (sany eka putri

Sumber  : SURYA , YoungGen rabu 18 november 2015

Hebat! Mahasiswa Surabaya Buat Aplikasi Laporan Pencemaran Sungai

Hebat. Mahasiswa Surabaya Buat Aplikasi Laporan Pencemaran Sungai_Page_1

Silahkan Klik disini:

Hebat. Mahasiswa Surabaya Buat Aplikasi Laporan Pencemaran Sungai

Bukan Gengsi tapi Sehat

Bukan Gengsi tapi Sehat

Masalah gengsi bukan urusan Ardy Stefanus Sunarno. Cowok yang kuliah di jurusan Teknologi Informasi Universitas Ciputra, Surabaya ini, tak terbebani dengan ‘status’ itu meski kuliah di kampus terkenal dan elit itu.

Dia tetap enjoy bersepeda ria. “ Rasanya memang pegal – pegal tapi naik sepeda itu asyik lho. Bisa lebih menikmati ketika melakukan perjalanan,” kata dia kepada Surya.

Mahasiswa Semester 1 ini mengaku jika mengendarai sepeda onthel tidak ada yang meminta nebeng atau  nunut. Tidak ada yang mau panas – panas naik sepeda.

“Yang ada, justru saya yang nebeng sih. Tapi Cuma hari Rabu saja. Tetap lebih enak naik sepeda. Lebih bisa menikmati,’ imbuhnya Ardy.

Cowok kelahiran 16 Agustus 1997 itu juga pernah memiliki pengalaman hampir terserempet mobil. Kejadiannya nyaris saja. Untungya, masih selamat. Banyak hal bisa terjadi di jalan raya, tidak harus ketika orang megendarai sepeda onthel.

“Kejadian diserempet, nglamun, rantai lepas , tapi itu kalau lagi capek saja. Maka kalu naik sepeda, tetap harus konsentrasi, tamdas Ardy , anak ketiga dari empat bersaudara ini. (sun)

 

Sumber : Surya (Young Generation) 13 November 2015

Buah Manis Hobi Nonton

Buah Manis Hobi Nonton

Hobi berat nonton film, kemudian memiliki passion untuk menuliskan review atau kritiknya. Mereka yang masuk golongan itu menuai banyak keuntungan. Bisa diundang ke berbagai acara film bergengsi.

Elbert Rayner, 23 tak menyangka. Tulisannya masuk lima besar nominasi Penulisan Kritik Film terpilih 2014 yang diadakan Piala Maya, festival tahunan untuk film Indonesia.

Mahasiswa Visual Communication Desaign Universitas Ciputra (UC) tersebut diundang untuk menghadiri malam puncak festival tersebut di Museum Nasional Indonesia, Jakarta, pada 21 Desember tahun tahun lalu,”Tahun ini saya juga kirim. Terpilih lagi atau tidak, doa saya semoga diundang lagi,”ucap Elbert, lantas tertawa

Tahun lalu Elbert mengirim enam tulisan. Membahas film Killers; The Raid ;Berandal; Vakansi yang Janggal dan Penyakit Lainnya; Tabula Rasa; Tenggelamnya Kapal Van der Wijck; dan Selamat Pagi, Malam. “Yang terpilih Tabula Rasa”, ucapnya.

Denan bisa mengikuti piala Maya, yang asyik bukan hanya bertemu para pembuat film. Tapi juga bertemu sesama cinephile. Elbert bisa bertukar pikiran soal film. Mulai film Indonesia sampai film luar negeri “ Pegiat film saya kenal dari seluruh Indonesia, orangnya itun-itu saja,” papar penggemar Quentin Tarantino tersebut.

Sebelumnya, beberapa kali Elbert diundang ke Jakarta untuk menghadiri sejumla primiere film  baru. Bagaimana dia bisa mendapat undangan itu?Menurut Elbert, sejak aktif me-review film dalam blog, passion-nya dalam dunia film dikenal banyak orang.”Dari situ, undangan mulai berdatangan.” Sejak kecil, dia hobi nonton film. Bisa di bioskop atau memutar di DVD player. Dalam seminggu, paling tidak Elbert menonton empat judul. Sejak SMA, Elbert mengoleksi tiket bioskop utnuk film yang ditontonnya.Mulai zaman nomat ( nonton hemat setiap Senin), premier, hingga tiket nonton ke luar negeri.

Elberth mengklasifikasikan filmnya dengan rapi per tahun. Beberapa kali dia pergi ke negara tetangga bila film yang ditunggu tidak juga diputar di Indonesia. “ Nonton film itu udah bagian hidup saya. Itu termasuk momen me time yang memberikan kebahagiaan,”ujarnya.

Hasil serupa dirasakan Daniel Irawan, 40 . Tertarik dengan film sejak kecil, pria yang tinggal di Medan itu mengaku terpukau dengan cinematic experience atau pengalaman yang diperoleh saat menonton film.

Selalu menarik bagi dia bisa mendiskusikan, mengevaluasi, atau terlibat dalam kegiatan yang membahas aspek sinematik film. “ Apalagi, teknologi dan tren perfilman selalu berkembang,”tambahnya.

Awalnya, pria yang berprofesi sebagai dokter spesialis kulit itu aktif menulis uasan atau kritik film sebuah media di Medan pada 1997. Sebelum itu, Daniel suka me-rating film secara pribadi.

Review pertama Daniel membahas film The matrix dan The Thin Red Line. Dari media lokal, tulisannya lantas merambah ke media ssial Facebook dan blog seiring dengan berkembangnya internet. Sejak itulah,tulisan dan review Daniel makin sering dibaca.

Ilmu dan wawasan mengenai film pendek dan indie. Hingga kini, dia masih aktif terlibat sebagai juri di FFI, Piala maya , Piala Vidia, dan Piala Citra. Bukan hanya didalam negeri, Daniel juga pernah menjadi press member dlam International Film Festival di Tokyo, Kyoto , dan Okinawa.

Keberhasilan tersebut harus didukung dengan aspek stroytelling, sinematografi , editing , dan penempatan elemen film yang baik.” Kesimpulan, film baik adalah yang bisa membawa ke dalam pengalaman unik, ditambah novasi baru,” tambah ayah dua anak itu.

Hobi yang ditekuni Daniel memberikan berbagai manfaat. Tidak hanya dipercaya sebagai juri dalam berbagai ajang perfilman, Daniel juga mendapat  wawasan baru. Lewat berbagai diskusi, dia bisa memberikan dukungan dan kontribusi terhadap karya – karya film lainnya Bahkan, Daniel kini juga bekerja sebagai konsultan produksi di sebuah rumah produksi film Indonesia selain menjadi dokter.(ina/Ien/c11/ayi)

 

Nonton Film ala Cinephile

Nonton sendiri di bioskop?

Malah asyik daripada ramai – rama. Selain lebih fokus, tidak ribet menyinkronkan waktu. Dalamm seminggu,bisa nonton lebih dari lima judul film. Bisa nonton di bioskop atau lewat DVD. Haram beli DVD film bajakan. Sekali movie marathon bisa sampai lima film berturut – turut  Lihat review film . Untuk fil Luar negeri, bisa lihat review di rottentomatoes.com atau idfilmcritics.

Coba jadi Cinaphile dengan …

  1. Buat rating secara pribadi untuk film yang ditonton.
  2. Buat review di media sosial dan share.
  3. Aktif hadir di berbagai diskusi film
  4. Jika memungkinkan, ajak teman atau kelompok untuk memproduksi film pendek. Hitung – hitung bisa praktik ilmu.
  5. Tambah wawasan dan ilmu lewat berbagai sumber.

Sumber:  Jawa Pos (For Her) Sabtu, 14 November 2015

Lautan Anak Menari Remo

Lautan Anak Menari Remo

SURABAYA – Arek Suroboyo Ngremo berhasil memecahkan Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) kemarin (22/11). Sebanyak 2.110 anak SD hingga SMP berkumpul di jalan Pemuda  dan membawakan tari remo Munalipatah. Tarian khas Jawa Timur itu merupakan remo dengan durasi terian terpanjang dalam kelas remo.

Lautan anak tersebut beraksi selama sepuluh menit. Geakan luwes nan lincah mereka selaras dengan gemercing suara lonceng di kaki kiri. Kostem juga lengkap dengan udeng di kepala, sampur atau selendang tari , serta gongseng alias gelang kaki,”Ini impian kami sejak dua tahun lalu. Akhirnya bisa terwujd,” kata Wardani Musban Ali selaku koordinator tari dari Padepokan Seni Budaya Kampung Ilmu.

Anak – anak yang menari kolosal itu berasal dari SDN Jemur Wonosari III, SDN Gubeng I, SDN Kendangsari , SDN Kertajaya IV, SDN Kertajaya I , SDSN Mojo VI , dan SMP 47 Surabaya. Mereka mempersiapkan acara spektakuler itu selama dua tahun . Penyelarasan anak – anak menggunakan komando yang selama ini mereka pelajari”. Tidak ada gladi resik.

Pakai Tutor Sebaya ,

Tak Ada Gladi Resik

Pas tadi tampil, musik dimainkan dan mereka langsung menari,” ujar Dani. Komando itu diberi nama tutor sebaya. Mekanismenya berupa pembelajaran yang dilakukan teman seumuran agar diproses belajar bisa berjalan lancar. Proses belajar juga dibagai tiga kelas, yaitu pemula,madya, dan utama. Pelajar yang bisa menjai tutor adalah anak yang masuk kelas madya.

“Proses ini merupakan penggodakan dari pengurus sekolah, wali murid, dan saya. Kami ingi etap ada yang melestarikan remo. Salah satu jalannya ya lewat sekolah,” papar Dani.

Amelia Putri Purwati merupakan salah seorang anak kelas madya. Dia adalah siswi kelas VI SDN Jemur Wonosari III. Amelia mengakui, awalnya cukup susah mengajarkan tari remo, apalagi dalam hitungan ritme. Meski demikian, dia merasa senang bisa mengajari teman sebayanya.” Saya menari dulu, kemudian mereka mengikuti,”ujar Amalia.

Proses belajar itu ternyata mampu menggerakan ribuan anak. Pada hari pelaksanaan kemarin, tarian tersebut dimaksukkan dalam susunan acara Surabaya Festival 2015. Acara di selenggarakan mahasiswa Uiversitas Cipura (UC).

Kepala Program Studi International Hospitality and Tourism Business UC Agoes Tinus Lis Indrianto mengatakan, mereka mendukung penuh upaya pelestarian budaya tersebut. “ Menanamkan kecintaan terhadap budaya idealnya dimulai sejak masih usia anak – anak. Ketika cinta itu melekat, dengan sendirinya kelestariannya budaya akan tetapterjaga,”ujarnya. (cik/c7/fat)

Sumber : Jawa Pos (Metropolis) 23 November 2015

Adopsi Pohon Layaknya Anak

Adopsi Pohon Layaknya Anak

GRESIK – Kemarin (21/11) adalah Hari Pohon Seduna. Berberapa pihak pun memperingatinya. Misalnya, tiga mahasiswa Universitas Ciputra bersama dengan Ecological Obervation and Wetlands Conservation – Ecoton (Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah)  yang bereaksi di Desa Wringinanonn, Kecamatan Wringinanom, Gresik Selatan.

Tiga mahasiswa itu adalah Lisa Wijyanti, Kartika Damayanti, dan Theodore AdiPutra. Para mahasiswa semester lima jurusan sistem informasi tersebut pada September lalu telah meluncurkan situs baru di duia maya bertajuk kaliresik,org. Tujuannya, sebagai wadah atau jujukan masyarakat adalam melaporkan  adanya pencemaran yang di temui, khususnya pencemaran sungai.

Kemarin mereka mengajak para mahasiswa dan siswa SD Muhammadiyah 1 Wringinanom yang berjumlah 30 peserta untuk turun langsung dalam gerakan Adopsi Photo. “Kita akan bersama –sama menanam pohon di bantarakan kali Surabaya dan pohon tu diberi nama,’tutur Kartika.

Perempuan berkerudung terus mnyatakan, pohon yang telah diberi nama itu akan di masukkan ke website supaya para adopter bisa memantau perkembangannya. Nama adopsi dipilih untuk memanusiakan pohon agar para adopter menganggap pohon sebagai “anak” mereka sendiri.” Biar lebih sayang dan lebih peduli,” ungkapnya.(ndi/c15/dio)

Sumber : Jawa Pos (Metropolis Gresik) 22 November 2015

Hari Pohon Ajak Anak Adopsi Pohon

Hari Pohon Ajak Anak Adopsi Pohon

Wringinanom, bukan hanya anak saja yang bia diadopsi, pohon pun ternyata bisa diadopsi. Hal ini dilakukan puluhan siswa SD,mahasiswa Universitas Ciputra dan Ecoton serta warga Wringinanom ikut tepat di peringatan hari pohon kemarin (21/11). Mereka member nama pada belasan pohon yang ditanam ditepian sungai Kali Surabaya di Desa Wringananom.

Sebelumnya bebrapa anak dan mahasiswa serta anggota aktivis lingkungan ecoton beserta masyarakat mengikutui seminar pendekatan teori tentang adopsi pohon.

Gerakan adopsi pohon ini digagas oleh kelompok anak yang tergabung dalam kaliresik.org yaitu Kartika,theo dan lisa. Tepat dihari  pohon ini,mereka mengajak warga dan anak-anak di wringinanom mengadopsi pohon “Kita ajak anak-anak dan masyarajat untuk member nama poho yang mereka tanam,layaknya anak atau saudara. “ ungkap Ketua Pelaksanaanya Kartika Damayanti.(est/rtn)

 

Sumber : Radar Gresik 22 november 2015