Setelah Iklan Mati

Oleh Jennie M. Xue

(Kolumnis Internasional Serial Entrepreneur dan Pengajar Bisnis , berbasis di California)

 

Banyak pengguna internet yang kenal betul dengan berbagai aplikasi pemblokir iklan atau ad blocker . Kini dapat menikmati internet melalui web browser dan aplikasi tanpa perlu terinterupsi oleh iklan. Padahal iklan-iklan tersebut merupakan sumber pendapatan dari berbagai situs termasuk raksasa pionir Google , Facebook dan Yahoo.

Dengan semakin meningkatnya pengguna ad blocker , bisa dipastikan dunia periklanan akan semakin suram , kolaps dan mati . Bisa dibayangkan di masa lalu bagaimana email menggantikan fungsi faks dan podcast menggantikan fungsi radio konvensional .

Data terakhir di penghujung tahun 2016 menunjukan sebanyak 615 juta unit komputer dan gadget mobile menggunakan ad blocker . Sekitar 11 % pengguna memblokir iklan internet.

Peningkatan pengguna ad blocker bisa 11%-30% . Ketika semua pengguna internet telah menggunakan ad blocker , televisi analog tidak lagi ditonton dan radio 100% digantikan podcast , iklan-iklan konvensional yang menginterupsi suatu tayangan akan semakin tidak mendapat tempat.

Mungkin billboard di pinggir jalan raya masih ada , tapi dengan semakin ketatnya kebijakan-kebijakan kota yang proekologi , kuantitasnya diperkirakan akan menurun. Di negara-negara maju , jumlah billboard sudah semakin menurun , kecuali di titik tertentu yang menjadi tujuan wisata.

Tren di negara-negara maju menunjukan , berbagai jenis sponsor berubah bentuk dari yang menginterupsi tanpa nilai sama sekali , menjadi sesuatu yang menambah nilai dan fungsional . Salah satu kasus iklan versi masa depan yang patut dicatat adalah City Bike di New York .

Citibank meminjamkan sebanyak 6000 sepeda secara gratis untuk dikendarai di kota Apel Besar ini , sebagai bentuk sumbangan bagi komunitas kota . Siapapun dapat menggunakan sepeda-sepeda berwarna biru dan berlogo Citibank tersebut secara gratis.

Anggaran pemasangan iklan global mencapai US$ 1 triliun per tahun , bayangkan betapa besar nilainya bagi kemanusiaan dan peradaban apabila digunakan secara efektif . Sadarilah iklan-iklan yang diinterupsi semakin mudah diblokir sehingga budget sebesar itu terbuang sia-sia tanpa return on investment (ROI).

CEO Amazon Jeff Bezos pernah berkata di “dunia lama” 30% waktu untuk menciptakan dan 70% waktu untuk memasarkan . Dalam “dunia baru” , posisi dua angka tersebut terbalik. Dan saat ini adalah “era dunia baru”

Lantas , bagaimana produk dan jasa dipromosikan ? Apakah perlu mencontoh Citi Bike  , mengeluarkan berbagai program gratis untuk kepentingan komunitas ? Bisa saja . Selain itu , terapkan inbound marketing.

Pemasaran gaya inbound ini sama sekali tidak mengandalkan interupsi iklan yang mendorong (push) tapi hanya member edukasi mengenai konteks produk dan jasa dengan menarik (pull) secara tidak langsung.

Logikanya begini , ketika seseorang mencari sesuatu via “Mbah” Google menggunakan keyword berekor panjang (longtail keyword) seperti ini : “how to put a crying baby to sleep” . Ketika tombol search ditekan , berbagai artikel , video , dan buku dengan judul dan konten bertopik tersebut akan bermunculan.

Disinilah factor inbound alias menarik pencari ke halaman situs tersebut mencapai tujuan . Semakin gencar longtail keyword yang ditanamkan dalam suatu situs , informasinya semakin tersebar di internet.

Bisa dimengerti mengapa situs-situs raksasa mempunyai jutaan halaman yang menggurita dengan jutaan keyword berekor panjang . Tangan-tangan gurita tersebut lebih powerful dalam menarik pengunjung dan konsumen , mengingat mereka memang telah memiliki benih curiositas dari awal .

Konklusinya , ketika iklan-iklan penginterupsi konvensional semakin mudah diblock , budget promosi berpindah ke berbagai bentuk sponsor penambah nilai komunitas dan inbound marketing yang organik atau menyerupai organik. Filter-filter snapchat misalnya ada yang berbayar dan tampak organik sebagai bagian dari platform.

Lantas , masih adakah tempat bagi para eksekutif periklanan dan ad agencies ? Tentu ada , namun mereka berubah bentuk menjadi digital agency atau creative agency . Berbagai sebutan baru bermunculan sesuai dengan spesialisasi mereka .

Bagi para pemasang iklan , bagaimana agar return on investment promosi meningkat ? Bergeserlah dari iklan-iklan konvensional ke sponsor , narasi dan edukasi informatif penambah nilai yang ditunggu dan diharapkan publik . Kuncinya adalah bagaimana menyenangkan konsumen sebelum mereka menjadi customer.

Akhir kata , dunia semakin independen , kritis dan kreatif. Hal-hal yang “mengganggu” semakin ditinggalkan oleh publik.

Teknologi memungkinkan pengguna memilih yang mereka sukai. Pebisnis , beradaptasilah  !

Sumber : Kontan , 22 September 2017 . Hal 19

 

Ramadan dan Kolang-kaling

Oleh F Rahardi (Pengamat Agribisnis)

 

Ada beberapa komoditas yang selama bulan Ramadan tiba-tiba muncul banyak di pasar. Mulai dari labu parang, ubi jalar merah, pisang tanduk, dan kolang-kaling. Ini semua merupakan bahan baku kolak, menu wajib selama bulan Ramadan.

Kolang-kaling merupakan nama buah/biji aren, enau, kaung, sugar palm, Arenga pinnata. Maka produk bahan kolak yang berasal dari biji aren itu pun kemudian juga disebut kolang-kaling. Selain dari biji buah aren, kolang-kaling juga terbuat sari biji buah rupah, nipa palm, Nypa fruticans.

Sebenarnya biji nipah disebut tembatuk, dan memang biasa dikonsumsi seperti halnya kolang-kaling. Tetapi ketika dipasarkan, biji nipah tak disebut tembatuk, tapi jadi kolang-kaling besar atau bulat. Sebutan ini untuk membedakan tembatuk dari kolang-kaling aren yang kadang disebut kolang-kaling kecil atau lonjong.

Aren dan nipah merupakan palma tanaman keras (tanaman tahunan), yang berbuah sepanjang tahun. Kolang-kaling bulat yang berasal dari biji nipah, jarang dijumpai di pasar.

Sebenarnya kolang-kaling aren maupun tembatuk, secara rutin tetap dipanen, diolah, dan dipasarkan di sepanjang tahun. Tetapi volumenya tak sebesar pada bulan Ramadan.

Inilah yang menyebabkan komoditas kolang-kaling menjadi identik dengan Ramadan dan buka puasa. Meskipun sudah diproduksi jauh hari dengan volume besar, pada bulan Ramadan tetap ada selisih permintaan dan pasokan. Akibatnya harga kolang-kaling selama Ramadan selalu lebih mahal sekitar Rp. 5.000 per kg, ketimbang bulan di luar Ramadan.

Di tingkat konsumen, harga kolang-kaling aren dibedakan menjadi beberapa kualitas. Kualitas super, warna putih, dan empuk Rp. 20.000 per kg. Kelas satu Rp. 17.000, dan kelas dua (biasa) Rp. 15.000.

Harga kolang-kaling, sebenarnya merupakan akumulasi biaya tenaga kerja. Sebab buah kolang-kaling sendiri, baik yang dari tanaman aren maupun nipah, sama sekali tidak bernilai.

Di luar bulan puasa, buah aren maupun nipah akan masak dan rontok. Buah aren masak juga dimakan musang, yang selama ini menjadi sarana pengembangbiakan tanaman aren secara alamiah. Sementara buah nipah masak akan jatuh dan hanyut terbawa arus air payau dan tumbuh di kawasan mangrove jauh dari induknya.

Kolang-kaling merupakan buah aren, yang hanya keluar sekali dalam siklus hidup tanaman ini. Bunga betina yang akan menjadi kolang-kaling itu  muncul pada pucuk tanaman.

Makanan rendah kalori

Buah aren dan nipah untuk bahan kolang-kaling, harus dipetik ketika masih muda. Pertama-tama, petani akan memetik buah aren dan nipah untuk dibelah. Tingkat ketuaan buah ditandai dengan daging buah yang sudah membentuk padatan, tetapi masih belum terlalu keras. Kalau tingkat ketuaannya pas, buah akan dipanen.

Tingkat ketuaan yang tepat menjadi penting dalam memanen kolang-kaling. Buah yang terlalu muda, akan menghasilkan kolang-kaling yang rapuh, dan hancur ketika dipipihkan.

Sebaliknya, buah yang terlalu tua menghasilkan kolang-kaling yang terlalu keras. Biji aren dan nipah dari buah masak, sangat keras. Buah bahan kolang-kaling yang telah dipetik, biasanya langsung direbus atau dibakar di bawah tajuk tanaman, agar tidak repot mengangkutnya. Sebab untaian malai buah aren atau nipah sangat berat.

Setelah masak, buah aren dan nipah dibuka dengan menggunakan pisau atau parang yang tajam, untuk diambil kolang-kalingnya. Pengambilan biji buah aren harus dilakukan ekstra hati-hati, sebab kulit buah ini mengandung asam oksalat (asam etanadioat, H2C2O4) yang akan menimbulkan gatal,dan iritasi kulit.

Sementara kulit buah nipah tak membuat gatal. Biji kolang-kaling dari buah aren atau nipah yang sudah terlepas dari kulitnya, langsung dipipihkan, dengan cara memukulnya satu-per-satu secara manual dengan pemukul dari kayu. Setelah itu, seluruh biji kolang-kaling direndam dalam air kapur minimal sehari semalam. Tujuan perendaman dengan air kapur, pertama untuk menetralkan biji kolang-kaling dari sisa-sisa asam oksalat.

Kedua, agar biji kolang-kaling tidak hancur ketika dimasak lebih lanjut, sebagai kolak maupun manisan. Perendaman dengan air kapur juga untuk meningkatkan daya simpan biji kolang-kaling, sebelum sampai ke tangan konsumen.

Setelah dipipihkan kolang-kaling dari biji buah aren akan berbentuk lonjong, kadang agak persegi. Sementara kolang-kaling dari biji nipah berbentuk bulat, ukuran lebih besar.

Kadar air kolang-kaling sangat tinggi, mencapai 93,8%, sementara nilai gizinya rendah. Tiap 100 gram kolang-kaling, hanya mengandung 0,69 gram protein, 4 gram karbohidrat, 1 gram abu, dan 0.95 serat kasar.

Karena itu kolang-kaling cocok untuk menu diet. Dengan kadar gizi dan kalori yang sangat rendah, sebenarnya kolang-kaling tidak cocok dijadikan menu selama bulan puasa.

Manfaat kolang-kaling yang paling besar adalah untuk memperbaiki sistem pencernaan, hingga konsumennya akan lancar buang air besar. Kualitas serat tinggi, sehingga idealnya bisa menjadi makanan sehat kaya serat dan rendah kalori tak hanya dikonsumsi selama Ramadan, melainkan sepanjang tahun.

 

 

Sumber: Kontan.19-Juni-25-Juni-2017.Hal-11

Jambu Biji Merah India

Oleh F Rahardi (Pengamat Agribisnis)

 

Jika berkunjung ke Pasar Allahabad, Uttar Pradesh, India Utara, Anda akan menemui pedagang jambu biji yang memajang dagangannya menggunung. Jambu biji itu berkulit merah. Itulah jambu biji merah Allahabad yang disebut Allahabad Surkha. Meskipun berkulit merah, jambu biji ini berdaging buah putih.

Beda dengan jambu biji Australia (red Malaysian guava) yang ranting, daun, dan kulit buahnya berwarna cokelat gelap, dengan daging buah benar-benar merah. Umumnya jambu biji, guava, Psidium guajava, berkulit hijau, berdaging buah putih atau merah.

Sebenarnya warna daging buah jambu biji merah bukan benar-benar merah, tapi pink. Kulit buah jambu biji Allahabad ini pun sebenarnya tidak benar-benar merah tapi pink, bahkan sebagian masih hijau kekuningan atau kemerahan.

Allahabad merupakan nama sebuah kota sekaligus distrik di negara bagian utara Uttar Paradesh berbatasan dengan Nepal. Wilayah ini lereng selatan Pegunungan Himalaya.

Di distrik Allahabad ada sekitar 1000 hektare (ha) kebun jambu biji kulit merah. Harga eceran jambu biji Allahabad antara 30-40 ruppe atau setara Rp. 6.000-Rp. 8.000 per kg. Harga ini relatif murah sebab harga jambu biji kristal di tingkat petani di Indonesia berkisar Rp. 10.000-Rp. 15.000 per kilo. Di konsumen harga jambu kristal di atas Rp. 20.000 per kg. Jambu biji Allahabad juga dipasarkan di situs e-Bay seharga US$ 3,5 atau sekitar Rp. 45.500 per kemasan isi 20 butir. Tapi harga ini belum termasuk ongkos kirim.

Dalam buku Breeding Tropical and Subtropical Fruitsi, tulisan Ray, P.K (Prof. Pradip Kumar ray) dari Indian Institute of Technology Kharagpur menyebut seleksi dan penyilangan antar varietas jambu biji sudah dilakukan India sejak 1960an. Jambu biji Allahabad Surkha bukan hasil persilangan (interspecific hybridization), tapi hasil seleksi.

Meskipun persilangan antara jambu biji Psidium guajava berkuli hijau dengan jambu brasil, Cattley guava, Cherry guava, Psidium cattleyanum, yang berkulit buah merah; dimungkinkan. Kemungkinan, jambu biji merah Allahabad, merupakan hasil persilangan alami antara jambu biji Allahabad Safeda dengan jambu brasil.

Allahabad Safeda merupakan varietas jambu biji India paling unggul dari 13 varietas hasil seleksi dekade 1960. Dekade 1970 Allahabad Safeda diintroduksi ke Thailand, dan dekade 1980 ke Indonesia. Karena kita mengintroduksi jambu biji ini dari Thailand, dekade 1980 di Indonesia Allahabad Safeda dikenal sebagai jambu biji Bangkok.

Ciri khas jambu biji Bangkok (yang sebenarnya Allahabad Safeda ini, berukuran besar, dengan jumlah biji sedikit, daging buah tebal, renyah dan manis, produktivitas tinggi. Tahun 1982, harga harga benih jambu Bangkok berukuran 30 cm, hanya dengan beberapa daun, dijual seharga Rp. 50.000 (sekarang sekitar Rp. 500.000). popularitas jambu biji Bangkok ini bertahan sampai dengan dekade 1990.

Varietas asli

Indonesia pada dekade 1980 sibuk mengagumi keunggulan jambu biji “Bangkok”. Sementara India banyak menyilangkan jambu biji unggulan, dari induk varietas Allahabad Safeda. Saat ini, India punya delapan varietas jambu biji hasil seleksi, dan 12 varietas persilangan antar varietas. Persilangan antar spesies, sebatas dalam tahap penelitian, belum dikomersilkan.

Indonesia sebenarnya juga sudah sejak tahun 1960an punya varietas jambu biji unggulan. Salah satu unggulan adalah jambu biji tanjung Barat daging buah putih, yang awal tahun 1980 pernah nyaris punah terserang ulat bulu. Sampai sekarang, jambu biji Tanjung Barat ini tak pernah dilepas sebagai varietas unggul.

Selain jambu Tanjung Barat, kita juga punya varietas Pasar Minggu merah. Dua varietas jambu ini menjadi pasar buah di Jakarta pada dekade 1970. Sama dengan jambu biji putih Tanjung Barat, jambu biji merah Pasar Minggu ini juga tak pernah dilepas Menteri Pertanian.

Pada dekade yang sama Lembaga Penelitian Getas (RC Getas), Salatiga, Jawa Tengah, menyilangkan jambu Bangkok dengan jambu biji merah asal Pasar Minggu. Hasilnya diberi nama jambu biji Getas Merah.

Tahun 1990an jambu biji varietas Getas Merah sangat populer, tetapi juga tak pernah dilepas sebagai varietas unggul. Hingga ada tiga varietas jambu biji unggulan yang tak pernah dilepas oleh Menteri Pertanian. Baru 28 Oktober 2003, Menteri Pertanian Bungaran Saragih, melepas dua varietas jambu biji, yang diberi nama Megah Merah dan Wijaya Merah dari Srengseng Sawah, Depok.

Jambu biji Bangkok, yang sebenarnya varietas Allahabad Safeda, baru dilepas Menteri Pertanian Anton Apriyantono bernama Deli, Juli 2005.

Belakangan, datanglah jambu biji kristal yang tak berbiji. Sebenarnya Indonesia sudah punya varietas jambu sukun, yakni jambu biji yang tak berbiji, karena tetraploid. Tetapi ukuran buah jambu sukun relatif kecil. Jambu kristal yang datang dari Taiwan, juga merupakan jambu biji triploid, tetapi berukuran relatif besar.

Dalam waktu singkat, jambu kristal merebut hati konsumen Indonesia. Sampai 2017 ini, popularitas jambu kristal masih cukup besar. Jambu biji Australia yang juga disebut red Malaysian guava, sudah lebih dahulu masuk Indonesia, namun tak berkembang.

 

 

Sumber: Kontan.25-September-1-Oktober-2017.Hal-21

Brazilin dari Kayu Secang

Oleh F Rahardi (Pengamat Agribisnis)

 

Kalau Anda berkunjung ke Yogyakarta, jangan lupa menikmati wedang uwuh (minuman sampah). Disebut wedang uwuh karena ramuan yang diseduh jadi minuman itu spintas seperti sampah.

Komponen utama wedang uwuh terdiri dari kayu secang, daun cengkih, daun pala, daun kayu manis, gagang (tangkai) bunga cengkih, atau bunganya, rimpang jahe, dan gula batu. Daun cengkih, daun pala, daun kayu manis, cengkih dan jahe berfungsi sebagai penghangat dan pengahsil zat aromatik.

Serutan kayu secang untuk memberi warna oranye kemerahan pada minuman. Gula batu sebagai pemanis.

Meningkatnya pangsa pasar wedang uwuh, telah membuat kayu secang menjadi komoditas bisnis yang menarik. Tumbuhan yang selama ini hanya dikenal sebagai pagar hidup pembatas kebun besar, sekarang laku.

Secang, sepang, sappanwood, Indian redwood, Caesalpinia sappan, merupakan perdu berkayu, suku (famili) polong-polongan (Fabaceae) dengan permukaan kulit batang, cabang dan ranting dipenuhi duri-duri tajam. Tinggi tanaman sekitar 10 meter, dan tajuk tak beraturan. Daun majemuk ganda seperti daun lamtoro dan sengon, tetapi dengan helai daun berukuran lebih lebar.

Secang hanya bisa dikembangbiakkan secara generatif melalui biji. Benih secang berupa biji dipasarkan di kios/toko benih dan sarana pertanian, juga dalam situs-situs penjualan online. Konsumen benih secang, sampai saat ini masih pengusaha perkebunan, yang akan menanamnya sebagai pagar hidup yang sulit ditembus.

Penggunaan kayu secang sebagai minuman pertama-tama memang membuat menjadi kemerahan agar menarik. Tapi selain itu, dalam kayu secang terkandung berbagai khasiat. Misalnya, kayu secang berfungsi sebagai anti bakteri patogen dalam organ pencernaan, karena adanya kandungan zat juglone (5-hydroxy-1,4-naphthoquinone). Kayu secang juga mengandung zat homoisoflavonoids (sappanol, episapanol, 3’-deoxysappanol,3’-O-methylsappanol, 3’-O-methylepisappanol, dan sappanone A). Zat-zat ini berkhasiat antioksidan agolan (anti penggumpalan darah), dan anti pembengkakan.

Prospek budidaya

Sebutan wedang uwuh memang merupakan tren baru. Tapi produk minuman berbahan baku serutan kayu secang, dan kayu manis, daun pala, gagang cengkih, dan jahe; sebenarnya merupakan resep Ayurvedic (Ayurveda), ilmu pengobatan India yang berkembang sekitar 500 Sebelum Masehi.

Minuman dari kayu secang sempat ditinggalkan masyarakat di Pulau Jawa.

Minuman kayu secang dan bahan-bahan lain ini dibawa oleh orang-orang India ke Jawa dan pernah populer di zaman kerajaan-kerajaan Hindu. Lalu, saat Islam dan budaya Eropa masuk Jawa, minuman secang dilupakan. Baru belakangan minuman ini muncul lagi dengan nama wedang uwuh.

Minuman wedang uwuh berwarna kemerahan, karena dalam kayu secang terkandung zat Brazilin (C16H14O5) yang merupakan pigmen warna merah. Dalam perdagangan internasional Brazilin dikenal sebagai Natural Red 24.

Awalnya Brazilin hanya di manfaatkan sebagai pewarna minuman. Pada tahun 1600-an, diketemukan cara mengekstraksi Brazilin, dengan merendam serbuk kayu secang dalam larutan sodium hidroksida (NaOH) atau potasium hidroksida (KOH). Bersamaan dengan itu, di Brasilia, juga diketemukan kayu Brasil, Brazilwood, Caesalpinia echinata, yang masih satu genus kayu secang.

Sejak itulah Brazilin diproduksi massal dari kayu Brasil. Hasilnya dipakai pewarna kain. Waktu itu, industri kain di Eropa mencapai puncak, dan zat warna sintesis belum ditemukan. Akibat eksplorasi kayu Brasil secara besar-besaran, populasi tumbuhan ini di hutan tropis Brasilia terancam. Untunglah kemudian zat warna sintesis ditemukan, hingga eksplorasi kayu Brasil terkendali.

Trend penggunaan Brazilin sebagai pewarna makanan dan minuman, tak akan memunahkan kayu Brasil. Sekarang pasokan Brazilin ke Eropa lebih mengandalkan kayu secang India, Sri Lanka, dan Thailand.

Zat warna merah untuk pangan, minuman, dan kosmetik, terutama lipstik, memang harus dari bahan baku tumbuhan atau hewan. Kayu secang dan kayu Brasil hanya salah satu sumber warna merah, kuning, dan oranye. Selain itu zat warna merah alami juga diproduksi dari rimpang kunyit (Curcuma longa), kayu mengkudu (Morinda citrifolia), biji galinggem (Bixa orellana), dan kutu cochineal (Dactylopius cocus) yang hidup pada kaktus pear Opuntia ficus-indica. Brazilin dari kayu secang dan kayu Brasil, punya kelebihan ketimbang zat warna merah lain, karena adanya khasiat farmakologis.

Produk Brasilin sebagai salah satu sumber zat warna merah, kurang begitu dikenal, karena kalah populer dari kunyit dan galinggem. Harga zat warna alami ini, termasuk Brazilin, berkisar US$ 30-US$ 50 atau setara Rp. 390.000-Rp. 650.000 per kemasan 500 gram.

Belakangan ini mulai ada minat untuk membudidayakan kayu secang, guna memenuhi permintaan kebutuhan pasar wedang uwuh meski belum perlu budi secara massal. Sementara, di India, Sri Lanka dan Thailand, kayu secang telah dibudidayakan secara massal, untuk dioalah menjadi Brazilin. Setelah kayu Brasil di Amerika Latin terbatas, kebutuhan Brazilin untuk pasar Uni Eropa mengandalkan kayu secang India, Sri Lanka, dan Thailand

 

 

Sumber: Kontan.12-Juni-18-Juni-2017.Hal-21

Bambu untuk Lemang

Lebaran tak hanya identik dengan ketupat. Dibeberapa daerah di Indonesia , terutama di Sumatera Barat, Idul Fitri justru tak akan afdol tanpa lemang . Lemang berbahan baku beras ketan dan santan , yang dimasak (dibakar) dalam butuh bumbu .

Pada resep membuat lemang yang beredar di dunia maya , hanya menyebut “siapkan buluh bumbu” tanpa menyebutkan jenis bambunya. Masyarakat awam akan mengira pembakar lemang itu bukuh bambu tali, bambu apus, Gigantochioa apus, padahal bukan .

Bambu untuk memasak lemang merupakan bambu khusus yang disebut bambu talang, bambu lemang, schizostachyum brachycladum. Setelah di potong menjadi ruas untuk memasak lemang , bambu tali dan bambu lemang memang mirip , hingga masyarakat awam sulit membedakannya.

Ruas buluh bumbu talang lurus ,dengan penampang buluhu berukuran sama di bagian ujung maupun pangkal . Penampung ruas buluh bambu tali berukuran lebih sempit di bagian pangkal . Ini menandakan ketebalan bambu talang sama di bagian pangkal , tengah dan ujung . Sementara ketebalan bambu tali tak merata . Faktor bentuk dan ketebalan buluh ini penting agar setelah masak, lemang mudah di keluarkan tanpa memecahkan buluh bambu.

Dipilihnya bambu talang untuk memasak menu khas lebaran ini , juga atas pertimbangan rasa . Meski sudah diberi lapisan daun pisang muda yang masih menggulung , air dalam ruas bambu pemasak lemang itu juga akan berpengaruh terhadap rasa santan dan ketan.

Jenis bambu untuk memasak lemang ini disebut bambu talang . karena di beberapa daerah digunakan sebagai talang rumah. Bambu talang merupakan forma hijau spesies Schizostashyum brachyciadum.

Bambu talang froma hijau kurang begitu dikenal oleh masyarakat , dibanding forma kuning yang populer dengan sebutan bambu gading , bambu bali, bambu kuning bali , sacred Bali bamboo , golden Bali Bamboo. Bambu talang kuning populer sebagai tanaman hias , bangunan maupun rumah di kota-kota besar.Bambu talang kuning lebih populer dibanding bambu kuning , cammon bamboo, bamboo culgaris.

Bambu talang forma hijau dan forma kuning berkarakter sama. Di kota-kota besar , bambu talang forma kuning yang dijadikan tanaman hias sering tak bisa tumbuh besar, karena faktor ketersediaan lahan dan sinar matahari.

Di Indonesia ada 152 species bambu, yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan.

 

Di alam , bambu talang forma kuning bisa menjadi invansi , Rumpun bambu talang kuning di alam bisa menyebar dengan sangat cepat , ditammbah lagi dengan rumpun baru yang tumbuh secara generatif dari biji . Ukuran buluh bambu talang kuning , bisa lebih panjang dan lebih besar dari bambu talang hijau.

Belum biasa budidaya

          Bambu merupakan anggota suku padi-padian (Poaceae) . Di seluruh dunia terdapat 115 genera dengan 1.425 species bambu . Dari 1.425 species bambu itu hanya suku Arundinarieae dan Bambuscae yang tumbuh dengan batang berkayu, sementara suku Olyreae tumbuh berupa rumputan . Habitat asli tiga suku dari subbangsa Bambusoodae ini tersebar di kawasan tropis dan sedang di seluruh dunia kecuali Eropa.

Dari 1.435 species bambu itu 157 species tumbuh di Indonesia . Di antara 157 species bambu yang tumbuh di Indonesia . terdapat bambu talang forma hijau , yang buluhnya merupakan satu-satunya wadah memaksa lemang .

Dari 157 species bambu yang tumbuh di Indonesia , ada 13 jenis bambu dengan rebung yang biasa dikonsumsi . Pertama karena ukuran rebung nya tak sebesar bambu hitam , bambu ater,                     bambu gombong dan bambu betung. Kedua rasa rebung pada bambu talang sedikit pahit, meski tak sepahit bambu tali . Denganm direbus dan dibuang air nya , rebung bambu talang forma hijau dan kuning masih bisa disayur dengan rasa standar. Kalaupun selama ini rebung bambu talang tak tampak dijual di pasar , itu karena kalah dengan bambu bentung .

Di Indonesia budidaya bambu masih belum lazim . Selama ini batang bambu dan rebung yang ada di pasar berasal dari eksplorasi rumpun bambu liar yang tumbuh di kebun dan ladang, Lain halnya dengan di Indochina, terutama, Thailand, Taiwan, China, Korea dan Jepang. Di negeri-negeri ini bambu dibudidayakan secara monokultur dengan serius untuk dipanen rebung maupun kayunya. Pada zaman Mao Zedong, China bahkan mendapat julukan sebagai “Negeri Tirai Bambu”, sebagai padanan dari Uni Soviet yang mendapat julukan sebagai “Negeri Tirai Besi”, Belakangan Amerika Serikas (AS) juga mulai membudidayakan bambu secara serius.

Selain untuk tanaman hias, dipanen rebung dan kayunya, bambu bermanfaat mencegah erosi. Di Indonesia, bambu kuning Bali dipercaya punya kekuatan gaib. Jadi masyarakat menanam bambu kuning sebagai hiasan, bukan sekadar karena faktor estetika.

Tentu ada yang menanam jenis kurung karena misalnya bisa menolak energi negatif, santet dan lain-lain perngaruh buruk. Padahal, bambu kuning Bali yang sebenarnya merupakan forma kuning bambu lalang, juga bisa dipanen rebungnya. Tetapi yang utama, sama dengan bambu talang forma hijau, bambu kuning Bali juga bisa untuk memasak lemang.

 

Sumber: Tabloid Kontan 10 Juli-16 Juli 2017. Hal 21

Empat Jurus Menangkal Godaan Investasi Bodong

Ibu-ibu terkena penipuan berkedok investasi! Itulah running text salah satu acara berita televisi di pagi hari yang membuat saya sejenak berhenti menyeruput teh hangat. Meskipun otoritas keuangan di Indonesia sudah kerap kali memberikan edukasi dan mengumumkan mengenal potensi investasi ilegal, faktanya penipuan masih terjadi, modusnya semakin kreatif, dan korban pun tidak berkurang

Tawaran mendapatkan keuntungan besar dalam waktu cepat, hampir pasti menggoda banyak orang untuk turut serta. Tapi bila ternyata yang diikuti adalah penipuan berbetuk investasi ilegal, malang tak dapat ditolak. Agar terhindari dari penipuan berkedok investasi alias investasi bodong, ada beberapa hal yang harus dipahami:

Pertama, memahami ciri khas bentuk investasi ilegal. Pada umumnya, ada dua skema yang biasa ditawarkan, yaitu skema piramida dan skema ponzi. Secara sederhana, skema piramida menjanjikan Anda memperoleh uang berlebih. Cara kerjanya, Anda diwajibkan menyetor dana kepada orang yang merekrut. Kemudian, Anda akan melakukan hal serupa, yakni merekrut anggota baru dan menarik setoran juga.

Skema ini kan membentuk lapisan demi lapisan jadi sebuah piramida. Sekilas mirip bisnis multi-level, marketing, tetapi tidak ada barang dan jasa sungguhan yang didangangkan.

Sedangkan skema tipuan berkedok investasi yang paling popular dan sederhana adalah skema Ponzi. Seorang promoter akan mengiming-imingi calon investor dengan tingkat imbal hasil (return) yang supertinggi. Cara kerjanya, sebagian uang yang disetorkan investor digunakan untuk membayar bunga kepada investor lain. Sebagian lagi tentu untuk si promoter.

Bunga umumnya akan terus dibayarkan hingga satu tahun sampai dua tahun, sehingga investor awal akan merasa investasinya aman. Dengan cara ini, investor akan tergiur menambah dana investasi sekaligus mengajak investor baru.

Kedua, memahami bahwa untuk mendapatkan keuntungan tinggi, ada potensi risiko yang tinggi juga. Ciri khas berikutnya adalah investasi ilegal pada umumnya menawarkan imbal hasil atau keuntungan yang sangat jauh di atas rata-rata suku bunga deposito bank serta dibayarkan konsisten secara berkala. Misalnya, setor dana Rp 50 juta, lalu dijanjikan mendapatkan Rp 2,5 juta setiap bulan selama 24 bulan ke depan. Maka secara matematis imbal hasil yang ditawarkan adalah 5% per bulang. Ingatlah selalu, di balik janji return tinggi, ada risiko yang tinggi pula.

Memahami bisnis

Ketiga, memahami bisnis yang dijalankan oleh skema yang didanai. Barang ataupun jasa apa yang dijalankan bisnis tersebut. Hal ini sangat berkaitan dengan potensi keuntungan yang dapat dinikmati calon investor dari hasil investasinya.

Saya memahami ada argumentasi bahwa investasi pada bisnis atau ada jenis investasi lain yang bisa memberi potensi keuntungan yang juga tinggi. Bahkan, ada salah satu investor yang pernah meminjamkan uang untuk modal usaha selama tiga bulan dijanjikan keuntungan hingga 10%, dan dananya diterima secara utuh.

Sebagai sesama pemilik bisnis, saya sangat paham bahwa keuntungan tidak bisa dijanjikan secara konsisten pasti sama setiap bulan. Sehingga, kasus seperti meminjamkan modal usaha, mungkin saja bukan ilegal selama durasi peminjaman dibawah enam bulan.

Namun, sebagai calon investor, analisis kelayakan usaha tetap dijalankan. Jika benar ada bisnis yang bisa memberikan keuntungan hingga 50% dalam setahun, maka perlu ditelusuri, apa bisnis yang dijalankan, siapa pengelolanya, dan tentu saja dari mana bisnis dapat memberikan keuntungan secara pasti, berkala, serta konsisten dengan jumlah sebesar itu,

Keempat, memahami sisi perizinan dan perjanjian. Jika calon investor tidak memiliki pengetahuan yang cukup mengenai situasi-aspek legalitas dari suatu kerjasama investasi, sebaiknya risiko tidak diambil. Alternatif berinvestasi di perusahaan manager investasi yang memiliki lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ataupun menabung di bank adalah keputusan yang bijaksana. Kalau pilihan Anda jatuh pada asert fisik, maka kuasai lah dokumentasi atas properti ataupun menyimpan fisik asetnya, seperti logam mulia, perhiasan, dan lainnya.

Setelah memahami empat poin pertimangan di atas, apakah Anda masih berminat mencoba peruntungan dalam berbentuk investasi ilegal? Sebelum Anda bermimpi mau bali mobil mewah atau sekadar liburan ke Eropa, pilir lah kembali tawaran investasi yang bombastis seperti itu.

Mari evaluasi, apakah uang yang diinvestasikan akan dapat balik modal sedemikian eepat? Pahami juga bahwa skema piramida maupun Ponzi sangat merugikan pemilik dana lain yang mungkin baru bergambung setelah skema berjalan lebih dari setahun. Cerdas, bijaksana, serta sabar adalah kunci dalam meraih kesejahteraan keuangan. Live a beautiful life!

 

Sumber: Tabloid Kontan, 24-30 Juli 2017, Hal. 11

Wisata Religi Surabaya

SEBAGAI kota terbesar kedua di Indonesia, Surabaya kota yang sudah berusia lebih dari 700 tahun ini menawarkan banyak pilihan destinasi wisata dalam kota yang menarik. Sejarah kota yang panjang dan multikultur membuat Surabaya memiliki beragam tempat-tempat dan bangunan-bangunan yang memiliki nilai sejarah yang tinggi.

Salah satu pilihan wisata yang menarik adalah wisata religi dengan mengunjungi beberapa tempat ibadah yang bersejarah dan bangunannya memiliki campuran arsitektur yang akulturatif dari budaya yang berbeda.

 

MASJID SUNAN AMPEL

Masjid tertua ketiga di Indonesia yang terletak di daerah Ampel, Semampir sekitar 2 kilometer ke arah Timur Jembatan Merah ini telah berdiri sejak tahun 1421 dan dibangun oleh Raden Mas Mohamad Ali Rahmatullah, atau lebih dikenal sebagai Sunan Ampel yang merupakam salah satu tokoh penting dalam penyebaran agama Islam di Jawa.

Arsitektur bangunan masjid merupakan akulturasi dari budaya Jawa, Arab, dan Hindu-Buddha.

Bangunan masjid disangga oleh 16 tiang utama yang terbuat dari kayu jati yang masing-masing panjangnya 17 meter dan berdiameter 60 sentimeter.

Bangunan masjid secara apik menghadirkan nilai-nilai Islam dalam arsitektur Jawa.

Masjid ini memiliki 5 gapura yang merefleksikan inti ajaran Islam. Gapura pertama disebut Gapuro Munggah, kemudian Gapuro Poso, Gapuro Ngamal, Gapuro Madep, dan yang terakhir Gapuro Paneksan.

Di kawasan masjid juga terdapat kompleks makam Sunan Ampel yang wafat pada tahun 1481 yang selalu ramai dikunjungi para peziarah.

Kawasan masjid Ampel ini akan semakin ramai pada saat bulan Ramadhan. Hal lain yang menarik adalah adanya Kampung Arab yang sebagian besar didominasi oleh para keturunan Arab Yaman. Kampung ini sangat ramai dengan toko-toko yang menjual berbagai souvenir dan makanan khas dari Arab seperti kebab, nasi briani, hingga martabak khas Timur Tengah. Suasana serba Islami sangat kental terasa di kawasan ini yang mengingatkan akan suasana di kota Mekah.

 

GEREJA KATOLIK KEPANJEN

Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria ini lebih dikenal dengan nama Gereja Katolik Kepanjen karena lokasinya yang berada di daerah Kepanjen yang merupakan sebuah kawasan yang bersejarah di Surabaya Utara dan tidak jauh dari monumen Tugu Pahlawan, Kantor Pos Kebon Rojo dan Jembatan Merah.

Gereja yang menjadi cagar budaya kota Surabaya ini telah berdiri sejak tahun 1899 dan merupakan gereja tertua di Surabaya. Yang membuat gereja ini unik dan menarik selain karena usianya adalah desain dan arsitektur bangunannya yang megah dan manawan bergaya Eropa Neo Gotik. Bangunan terbuat dari batu bata merah yang didatangkan langsung dari Eropa dan digabungkan dengan unsur lokal berupa pilar-pilar penyangga gereja yang terbuat dari kayu galam dari Kalimantan. Perpaduan bahan bangunan yang sangat menawan.

Di bagian depan bangunan gereja terdapat 2 buah menara setinggi 15 meter yang mengapit pintu utama gereja yang dilengkapi dengan salib setinggi 3,75 meter. Di bagian kiri bangunan gereja terdapat patung Yesus dan di bagian belakang gereja terdapat Gua Maria yang ditata dengan cantik. Pada bulan Mei dan Oktober, gua ini ramai dikunjungi para peziarah. Interior gerejapun sangat rupawan dengan langit-langit gereja yang tinggi dan dihiasi kayu-kayu yang melengkung berjajar rapi. Dinding gereja berhias ornamen-ornamen mozaik kaca warna-warni.

Dua destinasi wisata religi di Surabaya yang sangat menarik untuk dikunjungi. Terlebih kedua tempat peribadatan tersebut merupakan bagian dari sejarah panjang dari kota ini.

 

Sumber: Kompas, 2 Februari 2018

Strategi Memasarkan Bisnis Franchise di 2018

Oleh Rofian Akbar (Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi Majalah Franchise Indonesia)

Maraknya franchise di Indonesia akhir – akhir ini menjadi sebuah ancaman bagi para franchisor di dunia bisnis. Karena salah satu faktor yang paling berpengaruh pada bisnis franchise adalah franchisornya atau pewaralabanya. Di mana dalam membangun bisnis franchise seorang franchisor harus berkompeten dan tangguh dalam persaingan di dunia bisnis.

Bisnis franchise yang tengah “booming” bisa menjadi sebuah ancaman bagi mereka yang tidak memiliki inovasi dan renovasi dalam membangun atau mempertahankan franchienya. Tetapi juga menjadi sebuah kesempatan bagi mereka yang baru dan memiliki inovasi dan ide – ide kreatif dalam berbisnis franchise. Dengan melihat fenomena terssebut, seorang franchisor mau tidak mau harus mampu mengembangkan kemampuan bersaingnya dalam dunia bisnis.

Beberapa tahun yang lalu mungkin kita masih ingat bagaiman Dunkin Donuts menjadi brand yang dominan dalam dunia donat. Yang memang dulu relatif tidak memiliki pesaing. Namun coba kita lihat sekarang, di mana – mana sudah muncul J – CO, Mister Donut, Krispy Kreme dll. Sama halnya juga dengan Pizza Hut, yang juga saat ini sudah diganggu oleh merek Domino Pizza dll. Hoka – Hoka Bento pun begitu pula, semula seolah – olah tanpa pesaing, sekarang ditantang oleh beberapa merek lainnya. Hal ini menunjukan bahwa tidak ada yang stag dalam dunia bisnis, harus terus – menerus ada inovasi inovasi baru.

Di 2018, pemilik bisnis franchise (Franchisor) harus memiliki orientasi mengembangkan bisnis menjadi tangguh agar bisa bertahan di tengah – tengah persaingan yang semakin sengit. Sebab, jika sudah tagguh dan kuat, hail ini akan lebih mempermudah mengundang calon terwaralaba untuk memberi hak waralaba mereknya.

Apalagi kondisi perekonomian Indonesia diprediksi semakin membaik. Hal ini akan menjadi salah satu pendorong tumbuhnya berbagai produk baru yang di pasarkan dengan sitem franchise. Keadaan ini juga yang membuat segala bentuk informasi tentang franchise (waralaba) mulai dicari pasar, karena pada dasaarnya masyarakat mulai tertarik unutuk memasarkan produk – produknya dengan system franchise.

Nah sebelum kita sampai pada strategi memasarkan franchise kita pada franchisee tentunya kita harus memiliki kesiapan dalam memperkokohkan franchise kita sehingga bisa mengundang franchisee untuk berkerja sama dengan kita. Berikut persiapan yang harus di siapkan:

  • Mempersiapkan paradigm

Persiapa parafigma merupakan hal yang pertama yang dilakukan oleh pewaralaba (franchisor). Ketika kita telah memutuskan akan memfranchiskan bisnis kita, makan paradigm yang harus dimiliki bukan lagi paradigma untuk menjual produk/jasa kepada konsumen.

Misalnya, ketika kita memiliki bisnis makanan bakso, maka paradigm kita bukan lagi menjual bakso kepada pelanggan tetapi paradigm yang harus dibangung adalah menjual “bisnis” baksonya kepada calon – calon franchisee. Maka perlakuan untuk kedua jenis customer tersebut sangat berbeda. Yang pertama, kita bisa menjual kepada pembeli langsung yang merupakan pemakanan bakso kita, tetapi yang kedua, kita menjual kepada calon investor franchise yang belum tentu suka makan bakso. Namun Karena tertarik dengan bisnis kita maka dia membeli franchise kita.

  • Mempersiapkan Organisasi yang Solid

John Schnatten di usianya yang masih 20 tahunan, John mulai bereiraswasta dengan membuka took pizza. Ketika harus memilih merek, ia lebih suka menyusung namanya sendri, yakni John. Maka jadilah Papa John’s oada tahun 1984.

Berkat kegigihan dan sedikit keberuntungannya, ia berhasil melebarkan sayapnya menjadi 46 outlet pada 7 tahun pertama. Dan 7 tahun berikutnya jumlah outletnya melonjak secara eksponensial yakni lebih dari 1.600 unit. Tidak hanya itu saja, rata – rata penjualan per outletnya bahkan sanggup mengalahkan nama nama besar seperti Pizza hut, Domino’s dan Sebagainya.

Ada sedikit rahasia dibalik kesuksesan John, dan itu adalah kepawaiannya dalam memimpin. Tetapi tidak hanya sampai di situ saja, John juga memimpin para pemimpin – pemimpin (bisnis) kelas satu seperti Oney, Robert Wadell dan lain – lainnya.

Disinilah kunci kesuksesan John, selain ia juga pawai dalam memimpin, John juga melantik salah satu anggotanya untuk menjadi leader (ketua) anggota anggota lainnya. Itulah yang disebut hukum reproduksi kepemimpinan.

Sehingga semua anggota diberdayakan, akhirnya semua kendari tidak terpusat pada satu kepala saja. Karena, kita telah menggunakan system empowerment, dimana wewenang telah dipercayakan dan dititipkan kepada kepala setiap bagian dan tentunay hal ini dilakukan bertujuan untuk membentuk organisasi yang solid.

  • Mempersiapkan investasi

Persiapan terakhir adalah persiapan investasi. Di sini merupakan persiapan modal yang nantinya harus kita keluarkan untuk menjalankan bisnis franchise.

Setelah ketiga persiapan itu telah siap matang, saatnya kita menyiapkan strategi – strategi dalam memasarkan bisnis franchise. Yang di antaranya adalah:

  • Memberikan kunggulan produk yang bersaing

mengenai hal keunggulan suatu produk adalah suatu hal yan berkaitan dengan kreatifitas. Yang mana, hal ini berkaitan dengan perbedaan produk kita dengan produk saingan lainnya, sehingga menciptakan keunikan yang lain dari pada yang lain. Umumnya konsumen akan memilih produk yang memberikan nilai lebih pada dirinyaa. Oleh karena itu, kita dapat membuat produk yang baru dan sulit untuk ditiru para pesaing. Bila perlu kita dapat menggunakan strategi diferensiasi produk dan kemudian kita fokus untuk menggarap segmen pasar tertentu. Hal ini berguna membidik target konsumen yang ditentukan. Dengan demikian konsumen tidak akan berpaling pada produk lain, dan secara tidak langsung telah menciptakan keunggulan suatu produk dibanding dengan produk lain. Misalnya, dengan banyaknya franchise makanan junk food yang bertebaran di Indonesia, kita dapat menciptakan franchise makanan daerah uang diolah sedemikian rupa. Sehingga dapat menarik konsumen yang mulai bosan dengan makanan junk food dan berpindah ke franchise makanan daerah tersebut. dan hal ini tentunya akan menjadi bahan pertimbangan para franchisee dengan meliihat franchise  makanan daerah tersebut dengan pasar yang jelas.

  • Memperkuat produk merek produk

Untuk memenangkan persaaingan pasar yang semakin padat, kekuatan brand atau merek produk menjadi modal utama untuk memenangkan persaingan yang ada. Karena itu menjaga citra baik perusahaan dan memberikan pelayanan teraik bagi para konsumen adalah hal utama yang harus diperhatikan. Strategi ini secara tidak langsung dapat membangun loyalitas konsumen. Jika kita perhatikan bagaimana membangun citra yang baik ataupun brand nukan hanya sekadar dari promosi dari dalam perusahaan saja, akan tetapi promosi terbaik berasal dari konsumen sendiri. Sehingga pemasaran dapat berjalan dengan sendirinya melalui promosi dari mulut ke mulut para pelanggan.

  • Membuat rencana pemasaran yang kreatif

Selain memberikan produk dan pelayan yang terbaik, dalam memasarkan sebuat produk juga membutuhkan pemasaran kreatif untuk menciptakan daya tarik tertentu bagi para konsumen. Langkah ini dapat dilihat pada sebahian besar bisnis franchise yang saat ini ada di pasaran. Banyak dari mereka sengaja menggunakan both (gerobak) menarik, baju seragam mencantumkan logo dan nama brand yang menonjol untuk menarik minat konsumen, bahkan sampai menggunakan warna cerah untuk menarik konsumen. Sehingga bisnis yang dijalankan lebih menarik dibandding bisnis – bisnis non kemitraan.

  • Pemasaran dengan gencar

Poin ke empat ini tentulah menjadi point penting yang harus diperhatikan dan giat dalam memasarkan franchisenya dengan berbagai media, seperti beiklan di media segmented, mengikuti pameran waralaba, menjadi sponsor, dan sebagainya. Karena menjual franchise bukan proses sekali jadi, buka stand di pameran atau satu kali pasang iklan dan langsung mendapat pembeli. Menjul franchise adalah merupakan rangkaian proses yang terkain, dimulai dari memperkenalkan usahanya, memperhatikan kualitanya meningkatkan mereknya (Brand, melakukan positioning, menetapkan target market investornya dan kemudian mempromosikan franchisenya. Dengan strategi pemasaran tersebut, maka peluang dalam memasarakan produk – produk kita lebih besar dibandingkan dengan mereka yang tidak menggunakan strategi – strategi pemasaran. Selajutnya para pelauku usaha yang menjadi franchisor maupun franchisee dapat terhindar dari kemungkinan gulung tikar yang saat ini banyak dialami pelaku usaha.

Sumber: Franchise. Januari-2018.Hal_.78-79

Bunga Segar Hiasi Rustic Cake

SURABAYA – Tema-tema rustic tak hanya booming di kalangan dekorasi. Kue pesta pun bisa dikemas dengan apik menggunakan tema yang khas dengan sentuhan botanical. Salah satunya rustic cake yang dihias dengan bunga-bunga segar.

Rustic cake susun dua dengan rasa lemon tengah dibuat Joice Lie, owner Evergreen Cake Boutique, di rumah produksinya kemarin. Rustic cake yang dibuat Joice itu merupakan pesanan untuk pesta Anniversary. “ujar Joice.

Pilihan bunganya, antara lain, silver dust, peacock, aster, dan tentunya mawar. Krim di atas  kue sengaja dibalurkan  tak merata agar memunculkan kesan rustic. “Kayak tembok lagi di plamir gak jadu gitu imspirasinya,” seloroh Joice.

Menurut dia, kesan simple dan elegan bissa ditampilkan dari kue jenis rustic. Untuk wedding, jumlah susunan tinggal ditambah dan krimnya lebih diratakan. (via/c5/tia

Sumber: Jawa-Pos.2-Februari-2018.Hal_.32-

Sensasi Kriuk dan Pedasnya Menjadi Daya Tarik

Penulis : Alvin Pratama

Menu ayam geprek sedang booming di masyarakat. Sensasi rasa kriuk dan pedas membuat ketagihan bagi penggemarnya. Salah satu pelaku usaha yang memanfaatkan peluang ini adalah Geprek Master.

Banyak resto yang menawarkan ayam geprek dengan level pedas yang menggiurkan lidah. Misalnya Ayam Geprek Bensu, Syam Geprek Mas Eko, Ayam Geprek Mantap, Ayam Geprek Sambal Matah. Namun Ayam Geprek Master menyajikan yang berbeda. Resto ayam geprek yang berlokasi di Jalan Tanjung Duren Barat 1 No 1, Jakarta Barat ini menawarkan sentuhan geprek lain dengan sensasi kriuk.

Pemilik kuliner ini tak ingin melewatkan momen booming ayam geprek. Stephani Aiko ikut menjajal peruntungannya dengan membuka Ayam Geprek Master. Awalnya, ia hanya menawarkan lewat online. Namun, setelah melihat tingginya minat pembeli, sebulan kemudian ia membuka gerainya di Kebon Jeruk, Jakarta Selatan. Bahkan, dia menambah satu gerai lagi di Jakarta.

Datangnya permintaan konsumen untuk membuka peluang kerjasama pun disambut wanita 23 tahun ini dengan menawarkan konsep kemitraan. Kini, sudah ada tujuh mitranya yang tersebar di Ketapang, Cibinong, Cilegon, Tanjung Duren, Meruya, Mampang, dan Makassar. Menurutnya, potensi bisnis ayam geprek masih terbuka luas mengingat menu ini sudah sangat akrab di masyarakat.

Di Geprek Master, customer bisa bebas memilih makanan yang bercita rasa pedas. Sebut saja Ayam Geprek Original, Ayam Geprek Keju, Ayam Geprek Mozzarella, Indomie Geprek Keju, Indomie Geprek Spesial dan Mie Geprek Meleleh.

Selain itu, Customer juga bisa memesan menu tambahan seperti tahu crispy, jamur crispy, terong crispy, dan kol goreng. “Cita rasa gurih, pedas, dan empuknya ayam sangat pas dijadikan sebagai menu makan siang maupun makan malam,” ujar Stephani.

Geprek Master menjual menu produknya mulai Rp 15.000 hingga Rp 25.000 per porsi. Salah satu menu paling populer adalah geprek leleh yang terdiri dari nasi, ayam, sambel, lalapan, telur ceplok, dan lelehan keju mozarela. “Kami menggunakan sambal matang. Bumbu ayam juga merasuk ke bagian dalam daging, hingga tanpa sambal rasanya gurih,” ungkap Stephani.

Ada tiga paket kemitraan Ayam Geprek Master. Pertama, paket JABOTABEK senilai Rp 75 juta. Fasilitasnya, perlengkapan memasak, bahan baku 1.500 porsi, branding, pelatihan, sistem dan perlengkapan tambahan lainnya. Kedua, paket luar JABOTABEK dengan modal awal Rp 120 juta. Mitra akan mendapat fasilitas sama seperti paket pertama. Kedua mitra harus menyediakan lokasi seluar 40 m2 atau kapasitas enam meja plus empat hingga lima orang karyawan.

Ketiga, paket master franchise senilai Rp 200 juta hingga Rp 250 juta. Selain mendapatkan fasilitas yang sama dengan dua paket sebelumnya, mitra mendapatkan tambahan resep serta bisa menyuplai bahan baku bagi mitra setempat.

Berdasarkan perhitungan, waktu balik modal yang dibutuhkan untuk paket ketiga sekitar 1-1,5 tahun. Asal, mitra bisa penuhi target penjualan Rp 3 juta per hari.

Sumber : Peluang-Usaha-Januari-2018.Hal.28