Dilema #RupiahMelemah: Saat Nilai Tukar Menguji Daya Saing Ekspor-Impor. kumparan.com. 9 April 2025

Sumber:https://kumparan.com/robert-han/24qH3b0f6Sg/full?utm_source=Mobile&utm_medium=wa&shareID=v3oOvin3yZIw

9 April 2025
Fluktuasi nilai tukar mata uang, khususnya pelemahan rupiah terhadap dolar AS, menjadi momok bagi pelaku perdagangan internasional di Indonesia. Di satu sisi, nilai tukar yang melemah dapat memberikan keuntungan bagi eksportir. Namun di sisi lain, importir dan produsen yang bergantung pada bahan baku luar negeri justru tertekan.   
Dari sudut pandang strategi perdagangan global, kurs mata uang adalah elemen krusial yang menentukan daya saing suatu negara. Ketika rupiah melemah, harga produk ekspor menjadi lebih murah di pasar internasional. Hal ini membuka peluang peningkatan permintaan terhadap barang-barang buatan Indonesia.
Namun euforia tersebut tidak bisa dinikmati semua sektor. Banyak perusahaan manufaktur di Indonesia yang mengandalkan bahan baku dan teknologi impor. Ketika dolar menguat, biaya pengadaan komponen naik signifikan. Akibatnya, meski ekspor meningkat, beban produksi juga membengkak, sehingga margin keuntungan bisa menyusut.
UMKM menjadi pihak yang paling rentan. Fluktuasi nilai tukar sulit diprediksi, sementara mereka belum memiliki strategi lindung nilai (hedging) seperti perusahaan besar. Tanpa proteksi finansial, ketidakstabilan nilai tukar bisa berdampak langsung pada harga jual dan kelangsungan usaha.
Untuk mengurangi dampak negatif fluktuasi kurs, dibutuhkan kebijakan yang proaktif. Pemerintah dan sektor perbankan perlu menyediakan akses edukasi dan fasilitas hedging bagi pelaku usaha kecil. Di sisi lain, penguatan produksi dalam negeri dan diversifikasi pasar ekspor dapat menjadi strategi jangka panjang untuk memperkuat daya saing.
Pada akhirnya, nilai tukar bukan hanya angka di layar monitor pasar keuangan. Ia menentukan harga, daya beli, dan bahkan nasib ribuan pelaku usaha. Stabilitas ekonomi hanya dapat tercapai jika pelaku bisnis dibekali strategi adaptif, dan pemerintah hadir sebagai fasilitator dalam menjaga daya saing nasional.

Dilema #Tarif104Persen: Perang Dagang AS-China Babak Baru, Dunia Kena Imbasnya. kumparan.com. 9 April 2025

Sumber:https://kumparan.com/kezia-novtavia/24qLQRBp1CP/4?utm_source=Mobile&utm_medium=wa&shareID=BlOB9uj8JWBJ

Dilema #Tarif104Persen: Perang Dagang AS-China Babak Baru, Dunia Kena Imbasnya

9 April 2025
Pemerintah Amerika Serikat baru saja menetapkan tarif impor baru sebesar 104% terhadap kendaraan listrik buatan China. Kebijakan ini bukan hanya langkah proteksionis semata, tapi juga sinyal eskalasi perang dagang yang bisa memicu gelombang baru ketegangan ekonomi global.
Dari perspektif manajemen bisnis internasional, kebijakan ini mengubah peta persaingan global, khususnya dalam industri otomotif dan teknologi ramah lingkungan. Dengan tarif setinggi ini, kendaraan listrik asal China menjadi jauh lebih mahal di pasar AS, menguntungkan produsen lokal seperti Tesla. Namun, di sisi lain, konsumen di AS harus menghadapi pilihan yang lebih mahal dan terbatas.
Dampaknya tak hanya dirasakan oleh dua raksasa ekonomi dunia ini. Negara seperti Indonesia pun ikut terdampak. Banyak perusahaan Indonesia yang terhubung dalam rantai pasok China harus menyesuaikan strategi produksi dan ekspor mereka. Jika permintaan dari China menurun akibat tekanan tarif, maka ekspor bahan baku dari Indonesia bisa ikut melemah.
Selain itu, gejolak tarif seperti ini menambah ketidakpastian global. Investor menjadi lebih berhati-hati, dan perusahaan multinasional perlu mengevaluasi ulang lokasi pabrik dan jalur distribusi mereka. Negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia, bisa jadi rebutan sebagai alternatif basis produksi, tetapi hanya jika mampu menyediakan stabilitas, insentif investasi, dan infrastruktur yang memadai.
Kebijakan tarif 104% ini mengajarkan bahwa dalam ekonomi global yang saling terhubung, kebijakan satu negara besar dapat memicu efek domino yang luas. Dunia usaha dituntut lebih adaptif, sementara pemerintah harus waspada dan lincah dalam menangkap peluang maupun meredam dampak negatifnya.

Mahasiswa UC Manfaatkan AI Buat Chatbot Yucca untuk Bantu Mahasiswa Baru. youtube.com. 25 Maret 2025

Sumber:https://www.youtube.com/watch?v=WuzHkLWr-dE

Mahasiswa UC Manfaatkan AI Buat Chatbot Yucca untuk Bantu Mahasiswa Baru

25 Maret 2025

Mahasiswa Universitas Ciputra (UC) berinovasi dengan memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk menciptakan chatbot interaktif bernama Yucca.

Chatbot ini dirancang untuk membantu mahasiswa baru dalam mendapatkan informasi penting seputar kampus, termasuk fasilitas, jadwal, hingga rekomendasi tempat kos.

Dr. Trianggoro Wiradinata, M.Eng.Sc, CDSS, selaku Director AI and Technology Transformation UC, mengungkapkan bahwa proyek ini lahir dari sebuah kompetisi yang diadakan oleh UC. “Kompetisi tersebut bertujuan untuk menciptakan asisten virtual berbentuk maskot kampus, Yuka, yang dapat memberikan informasi dalam bentuk suara dan teks melalui website resmi UC,”urainya, Senin (24/3/2025).

Kolaborasi ini melibatkan dua program studi, yakni Informatika dan Visual Communication Design (VCD). Mahasiswa Informatika memanfaatkan teknologi AI dalam perkuliahan mereka, sedangkan mahasiswa VCD mengembangkan tampilan dan animasi karakter Yuka. “Dengan inovasi ini membuktikan bahwa kolaborasi lintas disiplin ilmu dapat menghasilkan solusi berbasis teknologi yang bermanfaat bagi komunitas kampus,”pungkasnya.

Willas Daniel Rorrong Lomban Tobing, salah satu anggota tim Informatika, menjelaskan bahwa chatbot ini dikembangkan menggunakan Application Programming Interface (API). “Teknologi AI yang kami gunakan mencakup GBT AI untuk menghasilkan respons cerdas serta Eleven Labs AI untuk membuat visual Yucca mengeluarkan suara,”urainya.

Sementara itu, data yang digunakan dalam chatbot dikumpulkan melalui website internal UC, termasuk tambahan informasi mengenai tempat kos di sekitar kampus. “Kesulitan utama kami adalah menyesuaikan desain agar menarik dan bisa diterima oleh kedua tim,” ujar Willas. Di sisi lain, Gerald Hartanto dari tim Visual menjelaskan bahwa pembuatan karakter Yuka dimulai dengan menentukan sifat dan wataknya.

Proses pengembangan mencakup pembuatan storyboard, rigging untuk memberikan pergerakan pada model karakter, serta penyesuaian ukuran dan format agar kompatibel dengan sistem yang dikembangkan tim programmer. “Proses rigging dan storyboard memakan waktu sekitar satu bulan, sementara integrasi dengan sistem pemrograman memakan waktu sekitar satu minggu,” jelas Gerald. Video & Reporter : Sulvi Sofiana Editor Video : Ahmad Zaimul Haq

WEBSITE: http://surabaya.tribunnews.com/

Instagram:   / suryaonline  

Facebook:   / suryaonline  

Gandeng UTM, UC Gelar Program Uniting Colors in Creativity and Heritage. harianbhirawa.co.id. 23 Februari 2025

Sember:https://harianbhirawa.co.id/gandeng-utm-uc-gelar-program-uniting-colors-in-creativity-and-heritage/

Gandeng UTM, UC Gelar Program Uniting Colors in Creativity and Heritage

23 February 2025

Revitalisasi Kota Lama Lewat Media Mural
Surabaya, Bhirawa
Berkolaborasi dengan Universiti Teknologi Malaysia (UTM), Universitas Ciputra (UC) menginisiasi Program Uniting Colors in Creativity and Heritage. Program ini telah berlangsung pada 16 hingga 22 Februari lalu, salah satu kegiatannya pembuatan mural dengan tema sejarah masyarakat Surabaya tempo dulu.

Vice Head, International Relation Universitas Ciputra, Gelar Nanggala Wahyu Sagara Putra SHum MHan menyebut sebanyak 20 mahasiswa UTM dari berbagai jurusan dengan empat dosen pebimbing mengikuti kegiatan ini.

“Kami mengandeng Program Studi Visual Communication Visual (VCD) UC yang terdiri dari dosen, tenaga kependidikan dan juga mahasiswa untuk terlibat aktif dalam kegiatan pembuatan mural ini,” terang Gelar, Sabtu (22/2).

Mengusung tema Sejarah Masyarakat Surabaya Tempo Dulu, pemilihan tema didasarkan dari hasil koordinasi antara UC, Disbudporapar Kota Surabaya, dan pihak terkait untuk mendukung program revitalisasi kawasan Kota Lama Surabaya.

Lokasi mural dipilih di Jl Mliwis, yang berada dalam jarak pejalan kaki dari kawasan Kota Lama dan memiliki tingkat kunjungan yang tinggi. Dengan mural ini, diharapkan tercipta daya tarik wisata baru yang dapat dinikmati oleh masyarakat Surabaya maupun wisatawan.

“Program ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama internasional khususnya dalam bidang non-akademik yang menonjolkan kreativitas, pertukaran budaya, dan keterlibatan mahasiswa lintas negara,” jelasnya.

Program ini juga merupakan bentuk dukungan UC terhadap upaya Pemerintah Kota Surabaya dalam merevitalisasi kawasan Kota Lama sebagai destinasi wisata baru. Sebagai bagian dari agenda, mahasiswa UTM juga akan diajak mengunjungi Deskranasda Tunjungan guna mempromosikan produk-produk UMKM lokal.

Gelar berharap, kegiatan ini dapat menjadi media diplomasi budaya yang mempererat hubungan baik antara UC dan UTM, serta Indonesia dan Malaysia sebagai negara tetangga yang bersahabat. Selain itu, diharapkan masyarakat Surabaya dapat menjaga dan melestarikan mural ini agar dapat dinikmati dalam jangka waktu Panjang.

Ditambah konseptor Mural, Pandu Rukmi Utomo SDs MDs, Dosen VCD, pengerjaan mural dengan objek dokar, penjual semanggi, penjual lontong balap, cangkrukan, icon semanggi ini akan memakan waktu sekitar tiga hari, dengan durasi kerja enam jam per hari.

“Mural dibuat pada permukaan seluas 7,5 kali 3 meter melibatkan kolaborasi kreatif antara mahasiswa UC dan UTM. Para peserta juga diberikan kesempatan mengeksplorasi Kota Surabaya dalam sesi jalan-jalan sebagai bagian dari pengalaman budaya. Kita ajak teman-teman UTM untuk menikmati kuliner Surabaya seperti lontong balap, semanggi dan juga Sinom,” terang Pandu.

Pandu berharap, melalui kegiatan ini dapat membuka wawasan dan bisa berdampak untuk pengembangan karakter mahasiswa. “Kami ingin ikut serta mengembangkan calon designer dimasa depan dengan tidak meninggalkan nilai dan identitas budaya,” harapnya.

Shym Pei Xun, mahasiswa UTM Jurusan Mechanical Engineering, menyampaikan rasa kagumnya atas kolaborasi dalam pembuatan mural ini. Menurutnya, hal ini merupakan pengalaman luar biasa sebab tidak pernah membuat mural.

“Saya senang diajari teman – teman dan pembina dari VCD. Saya bangga bisa membuat karya di ikon kota Surabaya. Kesulitannya adalah terhalang orang berlalu-lalang karena memang jalan umum, namun tak begitu menjadi masalah,” katanya.

Cleo, salah satu mahasiswa Universitas Ciputra mengaku senang ikut program ini. Diungkapkannya, momen pengerjaan muralini sangat berkesan dan tidak terlupakan. ”Saya senang ketika melihat antusiasme teman dari UTM. Saya bersyukur bisa mengikuti program ini karena saya dapat memperkaya wawasan terkait perbedaan budaya dan mempererat pertemanan saya dengan teman-teman lain, baik dari UC maupun UTM,” terangnya. [ina.fen]

Bantu Mahasiswa Baru, Mahasiswa UC Manfaatkan AI dengan Chatbot Yuca. Harian Bhirawa. 26 Maret 2025. Hal.6

Bantu Mahasiswa Baru, Mahasiswa UC Manfaatkan AI dengan Chatbot Yucca

26 Maret 2025

Inovasi ini dibuat oleh mahasiswa untuk menciptakan chatbot interaktif bernama Yucca. Chatbot ini dirancang untuk membantu mahasiswa baru dalam mendapatkan informasi penting seputar kampus, termasuk fasilitas, jadwal, hingga rekomendasi tempat kos.

Director AI and Technology Transformation UC, Dr. Trianggoro Wiradinata, M.Eng.Sc, CDSS, mengungkapkan proyek ini lahir dari sebuah kompetisi yang diadakan oleh UC. “Kompetisi tersebut bertujuan untuk menciptakan asisten virtual berbentuk maskot kampus, Yuka, yang dapat memberikan informasi dalam bentuk suara dan teks melalui website resmi UC,” urainya, Senin (24/3).

Kolaborasi ini melibatkan dua program studi, yakni Informatika dan Visual Communication Design (VCD). Mahasiswa Informatika memanfaatkan teknologi AI dalam perkuliahan mereka, sedangkan mahasiswa VCD mengembangkan tampilan dan animasi karakter Yuka.

“Dengan inovasi ini membuktikan bahwa kolaborasi lintas disiplin ilmu dapat menghasilkan solusi berbasis teknologi yang bermanfaat bagi komunitas kampus,” pungkasnya.

Salah satu anggota tim informatika, Willas Daniel Rorrong menjelaskan bahwa chatbot ini dikembangkan menggunakan Application Programming Interface (API). “Teknologi AI yang kami gunakan mencakup GBT AI untuk menghasilkan respons cerdas serta Eleven Labs AI untuk membuat visual Yucca mengeluarkan suara,” urainya.

Sementara itu, data yang digunakan dalam chatbot dikumpulkan melalui website internal UC, termasuk tambahan informasi mengenai tempat kos di sekitar kampus. “Kesulitan utama kami adalah menyesuaikan desain agar menarik dan bisa diterima oleh kedua tim,” ujar Willas.

Di sisi lain, Gerald Hartanto dari tim Visual menjelaskan bahwa pembuatan karakter Yuka dimulai dengan menentukan sifat dan wataknya. Proses pengembangan mencakup pembuatan storyboard, rigging untuk memberikan pergerakan pada model karakter, serta penyesuaian ukuran dan format agar kompatibel dengan sistem yang dikembangkan tim programmer.

 

Perkembangan Jalur Transportasi Umum Tempo Dulu (9). Pembukaan Jalur Kereta Api di Surabaya. Radar Surabaya. 8 April 2025. Hal.8

 

Pembukaan Jalur Kereta Api di Surabaya

8 April 2025

Jalur Kereta api pertama dan stasiun pertama yang dibangun di Surabaya terletak di kawasan Bibis atau Semut

TITIK ini terletak dekat dengan kompleks perdagangan dan jalur transportasi baik di darat maupun di air. Sehingga mudah dijangkau. Namun pada saat itu ada sedikit halangan, yakni harus merobohkan tembok pertahanan kota dan proyek galian yang harus ditimbun.
Terdapat gudang amunisi yang ada di dekat sana, serta lapangan berlathi yang harus dipindahkan untuk proyek

portasi sungai, yakni dibangun demang dengan tongsak.
Dari titik ini dan trasaportasi penghubung tersebut berlangsung sampai tahun 1886, sebelum jalur pelabuhan di aliran barat Kalimas disclesalkan.
Pada hari Kamis tanggal 16 Mei 1875, hari setelah pembukaan resmi pameran bertaniang ketiga, pembukaan bagian pertama dari sambungan jalan kereta api ke pedalaman Surabaya yang telah lama ditungan akhirnya dilunenkan. “Pada saat itu peron dan seluruh bangnum stasiun diniasi dengan mewah,” ujar Chrisyandi.
Pembukaan jalur baru menuju pelabuhan tersebut dilakukan dengan seremonial

yang meriah. Undangan bagi orang-orang penting dan pejabat disebar. Kebun di departa pengunan stasiun diraneang dengan mewah. Setelah Gubernur Jenderal dan Nyonya Van Lansberge diiring oleh direksi kereta api dan duduk, pejabat insinyur kepala jalur Surabaya-Pasuruan-Malang, Tuan H.G. Derx memberikan sambutan. Dia mengucapkan selamat datang kepada para tamu agung itu.
Sementara itu, bagi pemerintah kolonial Belanda, momen tersebut sangat penting, karena membawa serta keberhasilan dari suatu percobaan yang menentukan masa depan jalan kereta api Hindia Belanda. (jar/nur)

jalur kereta api ini. “Termasuk juga kompleks pemukiman di kawasan Semut yang perlu dihilangkan,” ujar Pustakawan Sejarah Universitas Ciputra Surabaya, Chrisyandi Tri Kartika kepada Radar Surabaya.
Chrisyandi mengatakan, akan tetapi posisi pelabuhan ini stasiun tersebut letaknya tidak menguntungkan. Sehingga dihubungkan dengan muara Kalimas melalui transportasi sungai, yakni dibangun dermaga dengan tonggak. Dari titik ini dan transportasi penghubung tersebut berlangsung sampai tahun 1886, sebelum jalur pelabuhan di aliran barat Kalimas diselesaikan.

Pada hari Kamis tanggal 16 Mei 1878, hari setelah pembukaan resmi pameran pertanian ketiga, pembukaan bagian pertama dari sambungan jalan kereta api ke pedalaman Surabaya yang telah lama ditunggu akhirnya diluncurkan. “Pada saat itu peron dan seluruh bangunan stasiun dihiasi dengan mewah,” ujar Chrisyandi.

Pembukaan jalur baru menuju pelabuhan tersebut dilakukan dengan seremonial yang meriah. Undangan bagi orang-orang penting dan pejabat disebar. Kebun di depan bangunan stasiun dirancang dengan mewah. Setelah Gubernur Jenderal dan Nyonya Van Lansberge diiringi oleh direksi kereta api dan duduk, pejabat insinyur kepala jalur Surabaya-Pasuruan-Malang, Tuan H.G. Derx memberikan sambutan. Dia mengucapkan selamat datang kepada para tamu agung itu.

Sementara itu, bagi pemerintah kolonial Belanda, momen tersebut sangat penting, karena membawa serta keberhasilan dari suatu percobaan yang menentukan masa depan jalan kereta api Hindia Belanda.

 

Chatbot Yucca, Bantu Mahasiswa Baru Kenali UC. kilasjatim.com. 25 Maret 2025

Chatbot Yucca, Bantu Mahasiswa Baru Kenali UC

25 Maret 2025

KILASJATIM.COM, SURABAYA – Memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) mahasiswa Universitas Ciputra (UC) buat inovasi menciotaksn chatbot interaktif bernama Yucca. Memberikan berbagai informasi yang banyak dibutuhkan oleh para mahasiswa baru. Chatbot ini dirancang membantu mahasiswa baru mendapatkan informasi penting seputar kampus, termasuk fasilitas, jadwal, hingga rekomendasi tempat kos.

Dr. Trianggoro Wiradinata, M.Eng.Sc, CDSS, Director AI and Technology Transformation UC, menyampaikan bahwa proyek chatbot Yucca ini merupakan hasil kompetisi internal yang digelar oleh UC. “Kompetisi tersebut bertujuan untuk menciptakan asisten virtual berbentuk maskot kampus, Yucca, yang dapat memberikan informasi dalam bentuk suara dan teks melalui website resmi UC,” terangnya.

Projek chatbot Yucca, lanjut  merupakan hasil kolaborasi dua program studi, yakni Informatika dan Visual Communication Design (VCD). Mahasiswa Informatika memanfaatkan teknologi AI dalam perkuliahan mereka, sedangkan mahasiswa program VCD mengembangkan tampilan dan animasi karakter Yucca. “Inovasi ini membuktikan bahwa kolaborasi lintas disiplin ilmu dapat menghasilkan solusi berbasis teknologi yang bermanfaat bagi komunitas kampus,” lanjut Trianggoro.

Gerald Hartanto mewakili tim Visual Communication Design mengatakan bahwa pembuatan karakter Yucca dimulai dengan menentukan sifat dan wataknya. Pengembangan mencakup pembuatan storyboard, rigging untuk memberikan pergerakan pada model karakter, serta penyesuaian ukuran dan format agar kompatibel dengan sistem yang dikembangkan tim programmer. “Proses rigging dan storyboard memakan waktu sekitar satu bulan, sementara integrasi dengan sistem pemrograman memakan waktu sekitar satu minggu,” jelas Gerald.

Sedangkan Willas Daniel Rorrong Lomban Tobing, salah satu anggota tim Informatika, menjelaskan bahwa chatbot ini dikembangkan menggunakan Application Programming Interface (API). “Teknologi AI yang kami gunakan mencakup GBT AI untuk menghasilkan respons cerdas serta Eleven Labs AI untuk membuat visual Yucca mengeluarkan suara,” papar Willas.

Sementara itu, data yang digunakan dalam chatbot dikumpulkan melalui website internal UC, termasuk tambahan informasi mengenai tempat kos di sekitar kampus. “Kesulitan utama kami adalah menyesuaikan desain agar menarik dan bisa diterima oleh kedua tim,” pungkas Willas.

Kedepan, tambah Dr. Trianggoro Wiradinata, M.Eng.Sc, CDSS, Director AI and Technology Transformation UC, chatbot Yucca tidak menutup kemungkinan untuk lebih dikembangkan. “Seiring perkembangan dan kemajuan AI maka chatbot Yucca terus akan dikembangkan agar memberikan manfaat tidak saja bagi mahasiswa tapi juga masyarakat umum,” tandas Trianggoro.(tok)

Mahasiswa UC Surabaya Manfaatkan AI Buat Chatbot Yucca untuk Bantu Mahasiswa Baru. surya.co.id. 24 Maret 2025

Sumber : https://surabaya.tribunnews.com/2025/03/24/mahasiswa-uc-surabaya-manfaatkan-ai-buat-chatbot-yucca-untuk-bantu-mahasiswa-baru

Mahasiswa UC Surabaya Manfaatkan AI Buat Chatbot Yucca untuk Bantu Mahasiswa Baru

24 Maret 2025

SURYA.co.id | SURABAYA – Mahasiswa Universitas Ciputra (UC) Surabaya memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk menciptakan chatbot interaktif bernama Yucca.

Chatbot ini dirancang untuk membantu mahasiswa baru dalam mendapatkan informasi penting seputar kampus, termasuk fasilitas, jadwal, hingga rekomendasi tempat kos.

Director AI and Technology Transformation UC Surabaya, Dr Trianggoro Wiradinata MEngSc CDSS, mengungkapkan bahwa proyek ini lahir dari sebuah kompetisi yang diadakan oleh UC.

“Kompetisi tersebut bertujuan untuk menciptakan asisten virtual berbentuk maskot kampus, Yuka, yang dapat memberikan informasi dalam bentuk suara dan teks melalui website resmi UC,” urainya, Senin (24/3/2025).

Kolaborasi ini melibatkan dua program studi, yakni Informatika dan Visual Communication Design (VCD).

Mahasiswa Informatika memanfaatkan teknologi AI dalam perkuliahan mereka, sedangkan mahasiswa VCD mengembangkan tampilan dan animasi karakter Yuka.

“Dengan inovasi ini membuktikan bahwa kolaborasi lintas disiplin ilmu dapat menghasilkan solusi berbasis teknologi yang bermanfaat bagi komunitas kampus,” pungkasnya.

Willas Daniel Rorrong Lomban Tobing, salah satu anggota tim Informatika, menjelaskan bahwa chatbot ini dikembangkan menggunakan Application Programming Interface (API).

“Teknologi AI yang kami gunakan mencakup GBT AI untuk menghasilkan respons cerdas serta Eleven Labs AI untuk membuat visual Yucca mengeluarkan suara,” imbuh Willas.

Sementara itu, data yang digunakan dalam chatbot dikumpulkan melalui website internal UC, termasuk tambahan informasi mengenai tempat kos di sekitar kampus.

“Kesulitan utama kami adalah menyesuaikan desain agar menarik dan bisa diterima oleh kedua tim,” ujar Willas.

Di sisi lain, Gerald Hartanto dari tim Visual menjelaskan bahwa pembuatan karakter Yuka dimulai dengan menentukan sifat dan wataknya.

Proses pengembangan mencakup pembuatan storyboard, rigging untuk memberikan pergerakan pada model karakter, serta penyesuaian ukuran dan format agar kompatibel dengan sistem yang dikembangkan tim programmer.

“Proses rigging dan storyboard memakan waktu sekitar satu bulan, sementara integrasi dengan sistem pemrograman memakan waktu sekitar satu minggu,” jelas Gerald.

Bantu Mahasiswa Baru, Mahasiswa UC Manfaatkan AI dengan Chatbot Yucca. harianbhirawa.co.id. 25 Maret 2025

Sumber : https://harianbhirawa.co.id/bantu-mahasiswa-baru-mahasiswa-uc-manfaatkan-ai-dengan-chatbot-yucca/

Bantu Mahasiswa Baru, Mahasiswa UC Manfaatkan AI dengan Chatbot Yucca

25 Maret 2025

Surabaya, Bhirawa
Universitas Ciputra (UC) kembangkan inovasi berbasis kecerdasan buatan (AI). Inovasi ini dibuat oleh mahasiswa untuk menciptakan chatbot interaktif bernama Yucca. Chatbot ini dirancang untuk membantu mahasiswa baru dalam mendapatkan informasi penting seputar kampus, termasuk fasilitas, jadwal, hingga rekomendasi tempat kos.

Director AI and Technology Transformation UC, Dr. Trianggoro Wiradinata, M.Eng.Sc, CDSS, mengungkapkan proyek ini lahir dari sebuah kompetisi yang diadakan oleh UC. “Kompetisi tersebut bertujuan untuk menciptakan asisten virtual berbentuk maskot kampus, Yuka, yang dapat memberikan informasi dalam bentuk suara dan teks melalui website resmi UC,”urainya, Senin (24/3).

Kolaborasi ini melibatkan dua program studi, yakni Informatika dan Visual Communication Design (VCD). Mahasiswa Informatika memanfaatkan teknologi AI dalam perkuliahan mereka, sedangkan mahasiswa VCD mengembangkan tampilan dan animasi karakter Yuka.

“Dengan inovasi ini membuktikan bahwa kolaborasi lintas disiplin ilmu dapat menghasilkan solusi berbasis teknologi yang bermanfaat bagi komunitas kampus,”pungkasnya.

Salah satu anggota tim informatika, Willas Daniel Rorrong menjelaskan bahwa chatbot ini dikembangkan menggunakan Application Programming Interface (API).

“Teknologi AI yang kami gunakan mencakup GBT AI untuk menghasilkan respons cerdas serta Eleven Labs AI untuk membuat visual Yucca mengeluarkan suara,”urainya.

Sementara itu, data yang digunakan dalam chatbot dikumpulkan melalui website internal UC, termasuk tambahan informasi mengenai tempat kos di sekitar kampus. “Kesulitan utama kami adalah menyesuaikan desain agar menarik dan bisa diterima oleh kedua tim,” ujar Willas.

Di sisi lain, Gerald Hartanto dari tim Visual menjelaskan bahwa pembuatan karakter Yuka dimulai dengan menentukan sifat dan wataknya.

Proses pengembangan mencakup pembuatan storyboard, rigging untuk memberikan pergerakan pada model karakter, serta penyesuaian ukuran dan format agar kompatibel dengan sistem yang dikembangkan tim programmer.

“Proses rigging dan storyboard memakan waktu sekitar satu bulan, sementara integrasi dengan sistem pemrograman memakan waktu sekitar satu minggu,” jelas Gerald. [ina.wwn]

UC Manfaatkan Kecerdasan Buatan Yucca Untuk Bantu Mahasiswa Baru. pustakalewi.com. 25 Maret 2025

Sumber : https://www.pustakalewi.com/uc-manfaatkan-kecerdasan-buatan-yucca-untuk-bantu-mahasiswa-baru/

UC Manfaatkan Kecerdasan Buatan Yucca Untuk Bantu Mahasiswa Baru

25 Maret 2025

Surabaya – Memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) mahasiswa Universitas Ciputra (UC) buat inovasi menciotaksn chatbot interaktif bernama Yucca. Memberikan berbagai informasi yang banyak dibutuhkan oleh para mahasiswa baru. Chatbot ini dirancang membantu mahasiswa baru mendapatkan informasi penting seputar kampus, termasuk fasilitas, jadwal, hingga rekomendasi tempat kos.

Dr. Trianggoro Wiradinata, M.Eng.Sc, CDSS, Director AI and Technology Transformation UC, menyampaikan bahwa proyek chatbot Yucca ini merupakan hasil kompetisi internal yang digelar oleh UC. “Kompetisi tersebut bertujuan untuk menciptakan asisten virtual berbentuk maskot kampus, Yucca, yang dapat memberikan informasi dalam bentuk suara dan teks melalui website resmi UC,” terangnya.

Projek chatbot Yucca, lanjut  merupakan hasil kolaborasi dua program studi, yakni Informatika dan Visual Communication Design (VCD). Mahasiswa Informatika memanfaatkan teknologi AI dalam perkuliahan mereka, sedangkan mahasiswa program VCD mengembangkan tampilan dan animasi karakter Yucca. “Inovasi ini membuktikan bahwa kolaborasi lintas disiplin ilmu dapat menghasilkan solusi berbasis teknologi yang bermanfaat bagi komunitas kampus,” lanjut Trianggoro.

Gerald Hartanto mewakili tim Visual Communication Design mengatakan bahwa pembuatan karakter Yucca dimulai dengan menentukan sifat dan wataknya. Pengembangan mencakup pembuatan storyboard, rigging untuk memberikan pergerakan pada model karakter, serta penyesuaian ukuran dan format agar kompatibel dengan sistem yang dikembangkan tim programmer. “Proses rigging dan storyboard memakan waktu sekitar satu bulan, sementara integrasi dengan sistem pemrograman memakan waktu sekitar satu minggu,” jelas Gerald.

Sedangkan Willas Daniel Rorrong Lomban Tobing, salah satu anggota tim Informatika, menjelaskan bahwa chatbot ini dikembangkan menggunakan Application Programming Interface (API). “Teknologi AI yang kami gunakan mencakup GBT AI untuk menghasilkan respons cerdas serta Eleven Labs AI untuk membuat visual Yucca mengeluarkan suara,” papar Willas.

Sementara itu, data yang digunakan dalam chatbot dikumpulkan melalui website internal UC, termasuk tambahan informasi mengenai tempat kos di sekitar kampus. “Kesulitan utama kami adalah menyesuaikan desain agar menarik dan bisa diterima oleh kedua tim,” pungkas Willas.

Kedepan, tambah Dr. Trianggoro Wiradinata, M.Eng.Sc, CDSS, Director AI and Technology Transformation UC, chatbot Yucca tidak menutup kemungkinan untuk lebih dikembangkan. “Seiring perkembangan dan kemajuan AI maka chatbot Yucca terus akan dikembangkan agar memberikan manfaat tidak saja bagi mahasiswa tapi juga masyarakat umum,” tandas Trianggoro.info/red