Menyongsong Indonesia Emas 2045, UC Surabaya Gandeng Monash University. Ketik.co.id. 17 September 2024

Sumber:http://ketik.co.id/berita/menyongsong-indonesia-emas-2045-uc-surabaya-gandeng-monash-university

Menyongsong Indonesia Emas 2045, UC Surabaya Gandeng Monash University

17 September 2024

KETIK, SURABAYA – Menyonsong Indonesia Emas 2045, Universitas Ciputra (UC) Surabaya menggandeng Monash University dengan melakukan MoU pada Selasa, 17 September 2024.

Kerja sama ini bertujuan membentuk sumber daya manusia dengan program Fast Track. UC terpilih sebagai salah satu dari sembilan mitra universitas swasta yang bekerja sama dengan Monash University.

Program Fast Track ini dirancang khusus untuk mahasiswa School of Information Technology (SIFT) yang mencakup Program Studi Informatika dan Program Studi Information Systems for Business.

Program ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menyelesaikan Jenjang Strata 1 di UC dan Jenjang Strata 2 di Monash University hanya dalam waktu 5 tahun.

Dekan SIFT UC Dr. Trianggoro Wiradinata, M.Eng.Sc., optimistis mahasiswanya tidak akan mengalami kesulitan. Sebab, mahasiswa SIFT UC tidak hanya kuat secara teknis, tetapi juga memiliki kemampuan komunikasi yang baik.
Baca Juga:
Diduga Putus Cinta, Mahasiswi UC Mengakhiri Hidup dari Lantai 22

“Jika biasanya mahasiswa teknik kesulitan dalam menyampaikan ide, mahasiswa SIFT UC justru mampu berkomunikasi dengan baik,” jelas Trianggoro melalui keterangan tertulis pada Selasa 17 September 2024.

“Selain itu, pola pikir entrepreneurship yang telah ditanamkan di UC akan mendukung kesuksesan mahasiswa dalam mengikuti Program Fast Track ini,” imbuhnya.

Wakil Kepala Hubungan Internasional UC
Gelar Nanggala Wahyu Sagara Putra menambahkan, Monash University menawarkan kerja sama untuk berbagai program studi di UC.

Namun, setelah melalui proses review dan diskusi, diputuskan bahwa sebagai proyek percontohan, Program Fast Track ini akan diterapkan terlebih dahulu di SIFT.

“Tidak menutup kemungkinan program ini akan dibuka untuk program studi lain di UC di masa mendatang,” jelas Gelar.

Gelar menjelaskan secara detail, durasi studi akan dibagi menjadi 3,5 tahun di UC, 1 tahun di Monash University Indonesia, dan 1 semester di Monash University Australia.

“Dalam total waktu 5 tahun, mahasiswa akan meraih dua gelar, yaitu S1 dari UC dan S2 dari Monash University,” jelasnya.

Sebagai informasi, MoU ditandatangani oleh Ir. Yohannes Somawiharja, M.Sc., Rektor Universitas Ciputra dengan Tantia Dian Permata Indah, selaku Chief Operation Officer (COO) dan Vice President, Monash University, Indonesia. (*)

Dukung Indonesia Emas , UC Kerja Sama Program Fast Track dengan Monash University

 

sumber berita : https://jatim.jpnn.com/jatim-terkini/32187/dukung-indonesia-emas-uc-kerja-sama-program-fast-track-dengan-monash-university

Dukung Indonesia Emas , UC Kerja Sama Program Fast Track dengan Monash University

17 September 2024

jatim.jpnn.com, SURABAYA -Universitas Ciputra (UC) Surabaya memperkuat komitmennya dalam mencetak sumber daya manusia unggul dengan melakukan MoU bersama Monash University di kampus setempat.

Kesepakatan kerja sama itu merupakan tindak lanjut dari pertemuan di Jakarta sebelumnya, saat UC terpilih sebagai salah satu dari sembilan universitas swasta yang bekerja sama dengan kampus tersebut.

MoU ditandatangani Rektor UC Ir Yohannes Somawiharja, M,Sc., dan COO & Vice President Monash University Tantia Dian Permata Indah.

Dekan School of Information Technology (SIFT) UC Dr Trianggoro Wiradinata, M.Eng.Sc., mengatakan kerja sama dalam pelaksanaan program fast track dirancang khusus untuk mahasiswa SIFT yang mencakup Prodi Informatika dan Prodi Information System for Business.

“Program ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menyelesaikan Jenjang Strata 1 di UC dan Jenjang Strata 2 di Monash University hanya dalam waktu lima tahun,” jelas Trianggoro tertulis, Selasa (17/9).

Menurutnya, mahasiswa SIFT tidak akan mengalami kesulitan karena tidak hanya kuat secara teknis, tetapi memiliki kemampuan komunikasi yang baik.

Wakil Kepala Hubungan Internasional UC Gelar Nanggala Wahyu Sagara Putra, S.Hum., M.Han., menjelaskan Monash University menawarkan kerja sama untuk berbagai program studi di kampusnya.

Namun, setelah melalui proses review dan diskusi, diputuskan bahwa sebagai proyek percontohan, program fast track ini akan diterapkan terlebih dahulu di SIFT.

“Tidak menutup kemungkinan program ini akan dibuka untuk program studi lain di UC di masa mendatang,” ucapnya.

Dia memerinci, durasi studi akan dibagi menjadi 3,5 tahun di UC, satu tahun di Monash University Indonesia, dan satu semester di Monash University Australia.

“Dalam total waktu lima tahun, mahasiswa akan meraih dua gelar, yaitu S1 dari UC dan S2 dari Monash University,” katanya.

Melalui program diharapkan UC dapat berkontribusi menuju Indonesia Emas 2045 dengan mencetak insan Indonesia yang bermutu dan berwawasan global.

Sekadar diketahui, penandatangan MoU tersebut dihadiri Presiden Monash University Indonesia Prof Matthew Nicholson. (mcr12/jpnn)

Menuju Indonesia Emas 2045, UC Dorong Mahasiswa Ikut Program Fast Track. harianbhirawa.co.id. 17 September 2024

Sumber:https://harianbhirawa.co.id/menuju-indonesia-emas-2045-uc-dorong-mahasiswa-ikut-program-fast-track/

Menuju Indonesia Emas 2045, UC Dorong Mahasiswa Ikut Program Fast Track

17 September 2024

Universitas Ciputra (UC) memperkuat komitmennya dalam mencetak sumber daya manusia unggul dengan menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) bersama Monash University.

Penandatanganan ini dilakukan di Kampus UC ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya di Jakarta, di mana UC terpilih sebagai salah satu dari sembilan mitra universitas swasta yang bekerja sama dengan Monash University.

Dengan kehadiran Prof Matthew Nicholson, Presiden Monash University Indonesia, MOU ditandatangani Ir Yohannes Somawiharja MSc, Rektor Universitas Ciputra dengan Tantia Dian Permata Indah, selaku Chief Operation Officer (COO) dan Vice President, Monash University, Indonesia.

Dekan School of Information Technology (SIFT) UC, Dr Trianggoro Wiradinata, M Eng Sc, menyambut positif kerjasama ini, khususnya dalam pelaksanaan Program Fast Track.

“Kolaborasi di sektor akademik ini sangat strategis. Mahasiswa dari School of Information Technology (SIFT) antusias menyambut program ini, mengingat Monash University merupakan salah satu universitas terbaik di Australia,” ucap Trianggoro.

Trianggoro menjelaskan, Program Fast Track ini dirancang khusus untuk mahasiswa SIFT yang mencakup Program Studi Informatika dan Program Studi Information Systems for Business.

“Program ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menyelesaikan Jenjang Strata 1 di UC dan Jenjang Strata 2 di Monash University hanya dalam waktu lima tahun,” tuturnya.

Trianggoro menambahkan, mahasiswa SIFT tentunya tidak akan mengalami kesulitan, mereka tidak hanya kuat secara teknis, tapi memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Pada biasanya mahasiswa teknik kesulitan dalam menyampaikan ide, mahasiswa SIFT UC justru mampu berkomunikasi dengan baik.

“Pola pikir entrepreneurship yang telah ditanamkan di UC akan mendukung kesuksesan mahasiswa dalam mengikuti Program Fast Track ini,” imbuh Trianggoro.

Dekan School of Information Technology (SIFT) berharap, Program Fast Track dapat berkontribusi menuju Indonesia Emas 2024 dengan mencetak manusia Indonesia yang bermutu dan berwawasan global.

Wakil Kepala Hubungan Internasional UC, Gelar Nanggala Wahyu Sagara Putra SHum MHan mengungkapkan, Monash University menawarkan kerjasama untuk berbagai program studi di UC, setelah melalui proses review dan diskusi, diputuskan bahwa sebagai proyek percontohan, Program Fast Track ini akan diterapkan terlebih dahulu di SIFT. ”Tidak menutup kemungkinan program ini akan dibuka untuk program studi lain di UC di masa mendatang,” ujarnya.

Gelar menambahkan durasi studi akan dibagi menjadi 3,5 tahun di UC, 1 tahun di Monash University Indonesia, dan 1 semester di Monash University Australia, total waktu 5 tahun, mahasiswa akan meraih dua gelar, yaitu S1 dari UC dan S2 dari Monash University.

Pihak Monash University juga berharap, program ini dapat mendukung terwujudnya Indonesia Emas 2045 melalui kerjasama dengan sejumlah universitas swasta ternama di Indonesia, salah satunya Universitas Ciputra. [ren.fen]

UC Melaksanakan Agenda Selling Day, Ajang Berlatih Entrepreneuship. harianbhirawa.co.id. 8 September 2024

Sumber:https://harianbhirawa.co.id/uc-melaksanakan-agenda-selling-day-ajang-berlatih-entrepreneuship/

UC Melaksanakan Agenda Selling Day, Ajang Berlatih Entrepreneuship

8 September 2024

Universitas Ciputra (UC) melaksanakan agenda Selling Day dalam rangkaian Orientasi Week (OWeek) di Atrium Ciputra World Surabaya. Sebanyak 1.600 Mahasiswa Baru (Maba) yang dibagi 133 kelompok melaksanakan praktek entrepreneurship yaitu membuat produk dan test pasar produk yang dibuat.

Menurut Head Student Affair, Novi Rosita, kegiatan ini adalah aplikasi dari materi selama O-Week. Selama O-week Maba dikenalkan entrepreneurship termasuk pembuatan Business Proposal. Jadi tidak sembarangan dalam menentukan produk, harga produk, kemasan produk, dan cara marketingnya.

“Tiap kelompok mendapatkan modal untuk dikelola Profit dari Selling Day menjadi hak dari kelompok, tiap kelompok diharapkan memberikan donasi dari profit untuk kemudian dijadikan dana pengabdian masyarakat, namun uang modal harus dikembalikan. Kali ini pilihan produk seputar makanan, minuman dan snack yang berasal dari lima Benua (Asia, Afrika, Amerika, Australia, Eropa) yang dikemas apik dengan kreasi tiap kelompok,” ujarnya.

Novi menambahkan, Maba diajak melakukan kegiatan yang mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), Selama O-week berlangsung, Maba dan seluruh panitia diajak untuk memilah sampah. Kegiatan sederhana namun membawa dampak bagi kelestarian lingkungan.

“Jadi kita ajak Maba untuk memilah sampah basah dan sampah kering dari nasi kotak dan snack yang dibagikan. Sampah – sampah yang sudah dipilah itu lalu disetorkan ke Bank Sampah untuk bisa didaur ulang,” imbuhnya.

Dari awal Maba masuk dunia perkuliahan, disiapkan untuk mereka mempunyai pola pikir Entrepreneuship dan juga peduli lingkungan. Novi berharap, dari Oweek ini Maba akan memulai langkahnya menjadi seorang Entrepreneur sukses, namun mengutamakan kelestarian lingkungan.

Sementara itu, juri Selling Day, Yuanita Ratna Indudewi, memberikan apresiasi terhadap semua kelompok, Mereka berupaya untuk memenuhi semua kriteria dari penilaian yaitu Kelengkapan Tool Penjualan termasuk produk dan tester, Kemampuan persuasi konsumen, dan kebersihan stand.

“Saya terkesan dengan kelompok yang menyajikan makanan khas thailand yaitu Pad Thai berbahan sirataki. Rasanya enak, dan empuk teksturnya,” jelas Yuanita.

Harapan Yuanita, bawah dengan salah satu kegitan Oweek yaitu Selling Day Maba terus mempunyai semangat gigih dalam berjuang, kreatif, inovatif dimana itu semua adalah modal awal seorang Entrepreneur.

Salah satu pengunjung, Stefany Livia, sangat kagum dengan usaha dari Maba UC. Semua all out, dari dekor stand juga dresscode. ”Saya sudah keliling ke semua stand, Ada yang lucu banget, makanan dari Arab, mahasiswa yang menawarkan juga pakai Bahasa Arab. Saya sempat beli pisang coklat enak sekali, serta juga yang jualan makanan korea, dekor korea banget lengkap dengan baju hanbok,” ucapnya. [ren.fen]

 

Praktek Enterpreneurship dan Peduli Lingkungan di Selling Day. kilasjatim.com. 8 September 2024

Sumber:https://kilasjatim.com/praktek-enterpreneurship-dan-peduli-lingkungan-di-selling-day/

Praktek Enterpreneurship dan Peduli Lingkungan di Selling Day

KILASJATIM.COM, SURABAYA – Praktek enterpreneurship sekaligus peduli pada lingkungan dengan memilah sampah adalah bagian dari Selling Day yang digelar dalam rangka OWeek Universitas Ciputra (UC). Diikuti mahasiswa baru (maba) Universitas Ciputra Surabaya di hari ke 5.

Hari Ke 5 pelaksanaan Orientasi Week (OWeek) Universitas Ciputra berlangsung di Atrium Ciputra World Surabaya dengan Agenda Selling Day. Sejumlah 1600an mahasiswa baru dibagi menjadi 133 kelompok untuk langsung praktek entrepreneurship, yaitu membuat produk dan test pasar produk yang dibuat. Kali ini pilihan produk seputar makanan, minuman dan snack yang berasal dari 5 Benua (Asia, Afrika, Amerika, Australia, Eropa) yang dikemas apik dengan kreasi tiap kelompok.

Novi Rosita, S.Psi., M.M., Head Student Affair, menjelaskan kegiatan ini adalah aplikasi dari materi selama O-Week. “Selama O-week maba dikenalkan entrepreneurship termasuk pembuatan Business Proposal. Jadi tidak sembarangan dalam menentukan produk, harga produk, kemasan produk, dan cara marketingnya,” terang Novi.

Tiap kelompok, lanjut Novi mendapatkan modal untuk dikelola profit dari Selling Day menjadi hak dari kelompok. “Tiap kelompok diharapkan memberikan donasi dari profit untuk kemudian dijadikan dana pengabdian masyarakat, namun uang modal harus dikembalikan,” lanjut Novi.

Beberapa stand diantaranya, Melatea House berupa minuman segar, Puff-puff dan Chin-chin snack khas Nigerian, Tulumba khas Turkish, Bjornbollar makanan khas Swedia, Hongkong Noodle, Bim & Bap makanan Korea, Jazair Drink -Aljazair, dan banyaj lagi lainnya.

Stefany Livia salah satu pengunjung mengaku sangat kagum dengan usaha dari mahasiswa baru. “Saya sudah keliling ke semua stand. Semua all out lhoo, dari dekor stand juga dresscode nya. Ada yang lucu banget, makanan dari Arab, mahasiswa yang menawarkan juga pakai Bahasa Arab. Saya sempat beli pisang coklat enak sekali, namanya juga kreatif yaitu Gedangdutans. Ada juga yang jualan makanan Korea, dekor Korea banget lengkap dengan baju Hanbok,” ujar Stefany Livia.

Yuanita Ratna Indudewi, S.E., M.M, salah satu juri Selling Day, memberikan apresiasi terhadap semua kelompok. “Semua kelompok all out dalam mengikuti kegiatan ini. Mereka berupaya untuk memenuhi semua kriteria dari penilaian yaitu Kelengkapan Tool Penjualan termasuk produk dan tester, Kemampuan persuasi konsumen, dan kebersihan stand. Saya terkesan dengan kelompok yang menyajikan makanan khas Thailand yaitu Pad Thai berbahan sirataki. Rasanya enak, dan empuk teksturnya,” kata Yuan.

Selama kegiatan OWeek, Novi menjelaskan bahwa maba diajak untuk melakukan kegiatan yang mendukung Sustainable Development Goals (SDGs). “Selama Oweek berlangsung, maba dan seluruh panita kita ajak untuk memilah sampah. Kegiatan sederhana namun membawa dampak bagi kelestarian lingkungan. Jadi kita ajak maba untuk memilah sampah basah dan sampah kering dari nasi kotak dan snack yang dibagikan. Sampah-sampah yang sudah dipilah itu kita setorkan ke Bank Sampah untuk bisa didaur ulang. Dari awal maba masuk dunia perkuliahan, kita siapkan untuk mereka mempunyai pola pikir Entrepreneuship dan juga peduli lingkungan,” papar Novi.

Novi berharap bahwa dimulai dari Oweek ini maba akan memulai langkahnya menjadi seorang Entrepreneur sukses, namun mengutamakan kelestarian lingkungan. Senada dengan Novi, Yuan menyampaikan harapan bawah dengan salah satu kegitan Oweek yaitu Selling Day maba terus punya semangat gigih dalam berjuang, kreatif, inovatif dimana itu semua adalah modal awal seorang Entrepreneur.

Serunya OWeek UC: Mengasah Jiwa Entrepreneurship dan Peduli Lingkungan Melalui Selling Day. surabaya.pikiran-rakyat.com. 7 September 2024

Sumber:https://surabaya.pikiran-rakyat.com/surabaya-raya/pr-3928535707/serunya-oweek-uc-mengasah-jiwa-entrepreneurship-dan-peduli-lingkungan-melalui-selling-day?page=2

Serunya OWeek UC: Mengasah Jiwa Entrepreneurship dan Peduli Lingkungan Melalui Selling Day

PR SURABAYA – Universitas Ciputra (UC) kembali menggelar Orientasi Week (OWeek) yang kini memasuki hari kelima dengan agenda utama Selling Day, sebuah acara praktik kewirausahaan yang melibatkan lebih dari 1.600 mahasiswa baru.

Bertempat di Atrium Ciputra World Surabaya, para mahasiswa dibagi ke dalam 133 kelompok untuk menciptakan produk makanan, minuman, dan camilan dari berbagai belahan dunia, seperti Asia, Afrika, Amerika, Australia, dan Eropa.

Menurut Novi Rosita, S.Psi., M.M., selaku Head Student Affair UC, kegiatan Selling Day merupakan aplikasi langsung dari materi entrepreneurship yang dipelajari selama OWeek. “Mahasiswa baru dikenalkan dengan proses pembuatan business proposal. Produk yang mereka buat tidak sembarangan, harus dipikirkan dari segi harga, kemasan, hingga strategi pemasarannya,” jelas Novi.

Setiap kelompok mendapatkan modal yang dikelola secara mandiri, dengan keuntungan yang diperoleh menjadi hak kelompok, sementara sebagian profit diharapkan dapat didonasikan untuk kegiatan pengabdian masyarakat.

Antusiasme pengunjung terlihat dari testimoni Stefany Livia, yang merasa kagum dengan usaha mahasiswa baru.

“Stand mereka sangat kreatif, ada yang menggunakan Bahasa Arab saat menawarkan produk khas Arab, dan saya sempat mencoba ‘Gedangdutans,’ pisang coklat yang sangat enak,” katanya.

Sementara itu, Yuanita Ratna Indudewi, S.E., M.M., salah satu juri Selling Day, mengapresiasi semangat mahasiswa dalam memenuhi kriteria penilaian, termasuk kemampuan persuasi dan kebersihan stand.

“Saya sangat terkesan dengan kelompok yang menyajikan Pad Thai berbahan sirataki, rasanya luar biasa,” tambah Yuanita.

Selain mengasah kemampuan berbisnis, OWeek UC juga menekankan pentingnya kesadaran lingkungan.

Mahasiswa baru diajak memilah sampah selama acara berlangsung, sesuai dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs). Sampah-sampah yang dipilah kemudian disetorkan ke Bank Sampah untuk didaur ulang.

Sampah-sampah yang dipilah kemudian disetorkan ke Bank Sampah untuk didaur ulang.

Novi berharap, dengan kegiatan OWeek ini, para mahasiswa baru tidak hanya mampu menjadi entrepreneur yang sukses, tetapi juga peduli terhadap kelestarian lingkungan.

Yuanita menambahkan, semoga semangat inovasi dan kegigihan yang ditunjukkan selama Selling Day terus dibawa oleh para mahasiswa dalam perjalanan mereka ke depan.

oleh Timothy Lie

Oweek 2024, Tumbuhkan Pola Pikir Entrepreneurship dan Peduli Lingkungan pada Maba. lenteratoday.com. 7 September 2024

Sumber:https://lenteratoday.com/oweek-2024-tumbuhkan-pola-pikir-entrepreneurship-dan-peduli-lingkungan-pada-maba/

Oweek 2024, Tumbuhkan Pola Pikir Entrepreneurship dan Peduli Lingkungan pada Maba

SURABAYA (Lenteratoday) – Sekitar 1600 mahasiswa baru (maba) Universitas Ciputra (UC) Surabaya, diajak praktik langsung entrepreneurship dan peduli lingkungan. Dengan membuat produk dan test pasar produk yang dibuat, pada Agenda Selling Day bagian dari Orientasi Week (Oweek) 2024 yang berlangsung di Atrium Ciputra World Surabaya.

Head Student Affair UC, Novi Rosita mengatakan kegiatan ini adalah aplikasi dari materi selama OWeek, maba dikenalkan entrepreneurship termasuk pembuatan Business Proposal.

“Jadi tidak sembarangan dalam menentukan produk, harga produk, kemasan produk, dan cara marketingnya,” kata Novi, Sabtu(7/9/2024).

Novi menjelaskan dalam kegiatan ini setiap kelompok mendapatkan modal untuk dikelola, nantinya profit dari Selling Day menjadi hak dari kelompok.

Ia juga menuturkan jika para mahasiswa diminta membuat produk seputar makanan, minuman, dan snack dari lima benua (Asia, Afrika, Amerika, Autralia dan Eropa).

“Untuk itu tiap kelompok diharapkan memberikan donasi dari profit, untuk kemudian dijadikan dana pengabdian masyarakat namun uang modal harus dikembalikan,” jelasnya.

Tak hanya itu, selama kegiatan OWeek, Novi menuturkan bahwa maba diajak untuk melakukan kegiatan yang mendukung Sustainable Development Goals (SDGs). Hal ini karena UC ingin membentuk para maba agar mempunyai pola pikir Entrepreneuship dan juga peduli lingkungan.

“Selama Oweek berlangsung, maba dan seluruh panita kita ajak untuk memilah sampah. Kegiatan sederhana namun membawa dampak bagi kelestarian lingkungan. Jadi kita ajak maba untuk memilah sampah basah dan sampah kering dari nasi kotak dan snack yang dibagikan. Sampah-sampah yang sudah dipilah itu kita setorkan ke Bank Sampah untuk bisa didaur ulang,” terang Novi.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para maba akan memulai langkahnya menjadi seorang Entrepreneur sukses, namun mengutamakan kelestarian lingkungan.

Selling Day Universitas Ciputra Surabaya Jadi Ajang Maba Berlatih Entrepreneur. beritajatim.com. 7 September 2024

Sumber:https://beritajatim.com/selling-day-universitas-ciputra-surabaya-jadi-ajang-maba-berlatih-entrepreneur

Selling Day Universitas Ciputra Surabaya Jadi Ajang Maba Berlatih Entrepreneur

Surabaya (beritajatim.com) – Hari ke-5 Orientasi Week (OWeek) Universitas Ciputra (UC) Surabaya menjadi ajang bagi mahasiswa baru untuk mengaplikasikan materi entrepreneurship lewat kegiatan Selling Day.

Acara ini melibatkan sekitar 1.600 mahasiswa baru yang dibagi ke dalam 133 kelompok untuk langsung mengaplikasikan materi entrepreneurship dengan memproduksi dan menguji pasar produk yang mereka buat.

Produk yang ditawarkan bervariasi, mulai dari makanan, minuman, hingga snack khas kuliner dari lima benua, yakni Asia, Afrika, Amerika, Australia, dan Eropa. Setiap kelompok berkreasi dengan kemasan dan presentasi produk yang menarik.

Head Student Affair Universitas Ciputra Surabaya, Novi Rosita, S.Psi., M.M., mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan penerapan dari materi yang telah dipelajari selama OWeek.

“Selama OWeek, mahasiswa baru diperkenalkan pada dunia entrepreneurship, termasuk pembuatan business proposal. Oleh karena itu, pemilihan produk, harga, kemasan, dan strategi pemasaran tidak bisa sembarangan,” jelas Novi, Sabtu (7/9/2024).

Ia juga menambahkan, tiap kelompok mendapatkan modal untuk dikelola, dan profit dari Selling Day menjadi hak kelompok masing-masing. “Namun, kami minta setiap kelompok untuk menyumbangkan sebagian dari profit mereka sebagai dana pengabdian masyarakat, sementara uang modal harus dikembalikan,” ungkapnya.

Beberapa stand yang menarik perhatian pengunjung antara lain Melatea House yang menawarkan minuman segar, Puff-puff dan Chin-chin dari Nigeria, Tulumba khas Turki, Bjornbollar dari Swedia, Hongkong Noodle, Bim & Bap dari Korea, serta Jazair Drink dari Aljazair.

Stefany Livia, salah satu pengunjung, memberikan pujian terhadap kreativitas mahasiswa baru. “Saya sudah mengunjungi semua stand dan semuanya sangat kreatif, mulai dari dekorasi hingga dress code,” ungkapnya.

“Ada yang menjual makanan dari Arab dengan penjual yang menggunakan Bahasa Arab, dan saya sempat mencoba pisang coklat yang sangat enak bernama Gedangdutans. Ada juga stand makanan Korea dengan dekorasi dan baju hanbok yang otentik,” tambah Stefany.

Sementara itu, salah satu juri Selling Day, Yuanita Ratna Indudewi, S.E., M.M., memberikan apresiasi terhadap semua kelompok. Menurutnya, peserta telah menunjukkan usaha yang maksimal.

“Mereka memenuhi kriteria penilaian seperti kelengkapan alat penjualan, kemampuan persuasi konsumen, dan kebersihan stand,” kata Yuan.

Ia juga mengungkapkan kekagumannya terhadap kelompok yang menyajikan Pad Thai dari Thailand, “Rasa dan tekstur makanan ini sangat memuaskan,” lanjutnya.

Selama OWeek, mahasiswa baru diajak untuk mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) dengan memilah sampah. Harapannya, kegiatan OWeek, khususnya Selling Day, dapat memotivasi mahasiswa baru untuk memulai langkah mereka sebagai entrepreneur yang sukses sekaligus peduli terhadap kelestarian lingkungan. [ipl/kun]

oleh Shohibul Anwar

Jadi Kunci Enterpreneurship, OWeek UC Ajang Praktik Pengembangan Diri dan Peduli Lingkungan. ketik.co.id. 7 September 2024

Sumber:https://ketik.co.id/berita/jadi-kunci-enterpreneurship-oweek-uc-ajang-praktik-pengembangan-diri-dan-peduli-lingkungan

Jadi Kunci Enterpreneurship, OWeek UC Ajang Praktik Pengembangan Diri dan Peduli Lingkungan

KETIK, SURABAYA – Orientasi Week (Oweek) Universitas Ciputra Surabaya adalah sebuah kunci memperkenalkan enterpreneurship bagi para mahasiswa baru, kegiatan ini digelar di Atrium Ciputra World Surabaya pada 2-7 September 2024.

Salah satu acara yang menarik adalah Agenda Selling Day dimulai sejak Jumat. Sejumlah 1600 mahasiswa baru dibagi menjadi 133 kelompok untuk langsung praktik entrepreneurship yaitu membuat produk dan test pasar produk yang dibuat.

Produk tersebut sudah ditentukan oleh panitia dari UC Surabaya, di tahun 2024 produk seputar makanan, minuman dan snack yang berasal dari 5 Benua (Asia, Afrika, Amerika, Australia, Eropa) yang dikemas apik dengan kreasi tiap kelompok.

Head Student Affair Novi Rosita, S.Psi kegiatan ini adalah aplikasi dari materi selama O-Week, selama O-week Maba dikenalkan entrepreneurship termasuk pembuatan Business Proposal.

“Jadi tidak sembarangan dalam menentukan produk, harga produk, kemasan produk, dan cara marketingnya,” terang Novi dikutip dari keterangan tertulis Sabtu 7 September 2024.

Novi menambahkan tiap kelompok mendapatkan modal untuk dikelola profit dari selling day menjadi hak dari kelompok.

“Tiap kelompok diharapkan memberikan donasi dari profit untuk kemudian dijadikan dana pengabdian masyarakat, namun uang modal harus dikembalikan,” jelasnya.

Selama kegiatan Oweek, Novi menjelaskan bahwa maba diajak untuk melakukan kegiatan yang mendukung Sustainable Development Goals (SDGs).

“Selama Oweek berlangsung, maba dan seluruh panita kita ajak untuk memilah sampah. Kegiatan sederhana namun membawa dampak bagi kelestarian lingkungan,” terang Novi.

Ia menjelaskan pihaknya mengajak maba untuk memilah sampah basah dan sampah kering dari nasi kotak dan snack yang dibagikan.

Sampah-sampah yang sudah dipilah itu disetorkan ke bank sampah untuk bisa didaur ulang.

“Dari awal maba masuk dunia perkuliahan, kita siapkan untuk mereka mempunyai pola pikir Entrepreneuship dan juga peduli lingkungan,” ucapnya.

Novi berharap bahwa dimulai dari Oweek ini maba akan memulai langkahnya menjadi seorang Entrepreneur sukses, namun mengutamakan kelestarian lingkungan.

oleh Shinta Miranda