Perkembangan Slang Anak Muda di Indonesia: Asal-Usul, Tren, dan Pengaruh Media Sosial

Bahasa selalu berkembang mengikuti zaman, termasuk bahasa gaul atau slang yang digunakan anak muda. Kehadiran slang menciptakan bentuk komunikasi yang lebih santai, akrab, dan mencerminkan identitas kelompok tertentu. Di Indonesia, perkembangan slang sangat cepat, terutama dengan hadirnya media sosial yang membuat istilah baru viral hanya dalam hitungan jam.

Apa Itu Slang?

Slang adalah variasi bahasa yang digunakan dalam konteks tidak formal oleh kelompok sosial tertentu, terutama remaja dan komunitas urban. Slang bersifat dinamis, berubah cepat, dan sering dipengaruhi oleh budaya populer, media digital, hingga fenomena sosial.

Dalam linguistik, slang dipandang sebagai bagian dari sosiolinguistik, yakni bagaimana bahasa dipengaruhi oleh kelompok sosial dan situasi komunikasi.


Perkembangan Slang di Indonesia dari Masa ke Masa

1. Era 1990–2000-an: Bahasa Gaul Televisi & Urban Jakarta

Pada masa ini, slang populer berasal dari:

  • Sinetron remaja

  • Majalah (Kawanku, Gadis)

  • Influencer early era

Pada masa ini muncul slang seperti “kepo”, “bokap-nyokap”,”gaul”,”curcol”.

Bahasa gaul periode ini umumnya berasal dari campuran Betawi, Inggris, dan bahasa urban Jakarta.

2. Era 2010–2015: Pengaruh Forum Online

Perkembangan internet memunculkan slang baru dari:

  • Kaskus (contoh: juragan, cendol, pertamax)

  • Twitter early era

  • Komunitas fandom

Pada masa ini muncul juga istilah serapan Inggris seperti “random”, “cringe”, “baper”.

3. Era 2016–2020: Meme Culture & YouTube

Generasi ini dipengaruhi:

  • Meme IG dan Twitter

  • Youtuber Indonesia

  • Komunitas game online

Contohnya “Mager”, “Salting”, “Bucin”, “Receh”, “Gabut”.

Slang makin melebur dan tidak lagi spesifik milik satu komunitas.

4. Era 2020–sekarang: Dominasi TikTok, FYP & Virality

Slang berkembang sangat cepat karena:

  • Algoritma TikTok

  • Tren audio

  • Kreator komedi dan lifestyle

  • Efek bahasa global Gen Z

Istilah populer yang ada di era ini seperti “Gaskeun”, “Cuan”, “Skibi”, “delulu”, “rizz”, “sigma”, “Slay”,” iykyk”, “Wkwkland”, “bestie”, “healing”.

Slang kini bersifat hibrid: campuran Indonesia, Inggris, serta pengaruh budaya Korea dan global.


Faktor Penyebab Slang Berkembang Cepat

1. Media Sosial sebagai Mesin Penyebaran Bahasa

Platform seperti TikTok, Twitter/X, dan Instagram menjadi katalis utama perkembangan slang. Konten video pendek membuat istilah baru cepat sekali viral. Audio, meme, dan challenge ikut mempercepat penyebaran kata-kata baru ke berbagai komunitas.

Fitur share, duet, dan remix juga membuat satu istilah bisa tersebar ke ribuan pengguna hanya dalam hitungan jam. Tidak heran, satu slang bisa muncul pagi hari, viral sore hari, dan berganti lagi dalam seminggu.

2. Identitas Gen Z yang Fleksibel dan Kreatif

Gen Z dikenal sebagai generasi yang sangat ekspresif dan suka menciptakan istilah unik. Bagi mereka, slang bukan hanya cara berbicara, tetapi juga identitas kelompok. Mereka menikmati inside joke, istilah internal, dan bahasa khas komunitas mereka sendiri.

Slang akhirnya berfungsi sebagai penanda kedekatan dan sense of belonging. Saat seseorang paham slang tertentu, ia dianggap sebagai bagian dari circle tersebut.

3. Pengaruh Budaya Pop Global

Arus budaya global seperti K-pop, film Hollywood, game, dan streamer internasional memperkaya kosakata slang yang masuk ke Indonesia. Istilah seperti slay, no cap, lowkey, based, hingga delulu berasal dari budaya luar, tapi cepat diadaptasi oleh anak muda lokal.

Menariknya, semua istilah ini diolah kembali agar relevan dengan konteks Indonesia. Akhirnya, slang global terasa sangat lokal dan mudah diterapkan dalam percakapan sehari-hari.

4. Kebutuhan Komunikasi yang Lebih Cepat dan Singkat

Komunikasi digital menuntut pesan yang ringkas, cepat diketik, dan punya ekspresi emosional yang kuat. Hal inilah yang memunculkan bentuk-bentuk seperti “gw”, “lo”, “gasken”, “btw”, atau “tysm”.

Kemudahan mengetik dan kecepatan menyampaikan maksud membuat slang semakin mendominasi percakapan online para remaja.


Dampak Slang dalam Kehidupan Generasi Muda

1. Positif: Mendorong Kreativitas dan Keakraban

Slang membantu generasi muda membangun identitas sosial. Bahasa yang santai dan fun membuat komunikasi terasa lebih dekat. Ini menciptakan rasa kebersamaan, terutama dalam kelompok pertemanan atau komunitas digital.

Slang juga bisa menjadi bentuk kreativitas bahasa, karena anak muda terus menemukan istilah baru sesuai konteks.

2. Negatif: Menurunkan Kepekaan terhadap Bahasa Formal

Penggunaan slang yang terlalu sering membuat sebagian remaja kesulitan membedakan situasi formal dan nonformal. Banyak yang akhirnya terbawa saat menulis tugas akademik atau berkomunikasi profesional.

Masalah seperti penggunaan bahasa tidak baku dalam laporan, email, atau presentasi sering muncul akibat dominasi slang dalam kehidupan sehari-hari.

3. Dampak pada Industri Media dan Marketing

Brand-brand besar kini ikut memanfaatkan slang untuk mendekati Gen Z. Bahasa gaul digunakan untuk memperkuat engagement, membuat konten lebih relatable, dan memudahkan penyampaian pesan.

Kampanye Tokopedia, Grab, hingga brand F&B sering menggunakan slang agar komunikasi terasa dekat dengan anak muda — sebuah strategi yang terbukti sangat efektif.


Kesimpulan

Perkembangan slang Indonesia adalah cermin dari dinamika budaya, teknologi, dan karakter generasi muda. Dari era televisi sampai dominasi TikTok, slang terus berubah dan membentuk cara komunikasi anak muda.

Namun, penggunaan slang tetap perlu disesuaikan dengan konteks. Penguasaan bahasa formal tetap penting agar komunikasi tetap efektif dalam situasi akademik maupun profesional.

Slang membantu generasi muda membangun identitas sosial. Bahasa yang santai dan fun membuat komunikasi terasa lebih dekat. Ini menciptakan rasa kebersamaan, terutama dalam kelompok pertemanan atau komunitas digital.

Slang juga bisa menjadi bentuk kreativitas bahasa, karena anak muda terus menemukan istilah baru sesuai konteks.

Wujudkan impian kuliahmu di Universitas Ciputra!

Klik tombol di bawah untuk tahu lebih banyak tentang beasiswa & promo pendaftaran terbaru.

Artikel lain
未找到结果。
WhatsApp