Universitas Ciputra Surabaya — Dalam beberapa tahun terakhir, kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) semakin sering mencuat ke permukaan. Tidak sedikit korban yang akhirnya bersuara setelah sekian lama terjebak dalam siklus kekerasan. Mulai dari figur publik hingga masyarakat biasa, banyak yang mulai angkat bicara dan menyuarakan bahwa KDRT bukan urusan rumah tangga semata, tetapi pelanggaran hak asasi manusia.

Melalui MedXplore Episode 14, dr. Denys Putra Alim, Sp.FM — dosen Fakultas Kedokteran Universitas Ciputra Surabaya di bidang Kedokteran Forensik dan Medikolegal — membahas secara ringkas dan padat tentang apa itu KDRT dan jenis-jenisnya. Pembahasan ini penting agar masyarakat semakin sadar bahwa kekerasan dalam rumah bukan hanya sebatas fisik, tetapi bisa berbentuk hal-hal lain yang lebih halus dan tersembunyi.

Apa Itu KDRT dan Siapa Saja yang Bisa Menjadi Korban?

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga, ruang lingkup “rumah tangga” mencakup tidak hanya ayah, ibu, dan anak, tetapi juga mereka yang memiliki hubungan karena pernikahan, persusuan, atau yang tinggal dan bekerja di dalam satu rumah tangga.

Artinya, korban KDRT bisa siapa saja dalam satu lingkungan rumah tangga tersebut, bukan hanya istri, tetapi juga suami, anak, asisten rumah tangga, hingga anggota keluarga lainnya.

Jenis-Jenis Kekerasan dalam Rumah Tangga

dr. Denys menjelaskan bahwa KDRT tidak hanya melibatkan tindakan fisik, melainkan mencakup empat bentuk kekerasan berikut:

  1. Kekerasan Fisik
    Meliputi tindakan memukul, menampar, menendang, mencubit, atau bentuk kekerasan fisik lainnya yang menyebabkan rasa sakit, luka, atau bahkan kematian.

  2. Kekerasan Psikis
    Termasuk kata-kata kasar, ancaman, hinaan, atau tindakan lain yang menimbulkan tekanan emosional, rasa takut, hingga trauma psikologis.

  3. Kekerasan Seksual
    Segala bentuk pemaksaan aktivitas seksual, termasuk dalam pernikahan, yang dilakukan tanpa persetujuan atau menimbulkan penderitaan.

  4. Penelantaran Finansial
    Mengabaikan kebutuhan ekonomi anggota keluarga yang menjadi tanggungannya, misalnya tidak memberikan nafkah atau mengontrol keuangan secara tidak adil.

Cara Mencegah dan Menghadapi KDRT

Meski pembahasan dalam video fokus pada definisi dan jenis-jenis KDRT, penting juga untuk mengetahui bagaimana mencegah kekerasan dalam rumah tangga serta membantu korban. Berikut beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan:

  1. Membangun Komunikasi Sehat dalam Keluarga. Komunikasi yang terbuka, saling menghargai, dan tidak menghakimi adalah pondasi penting dalam mencegah konflik berujung kekerasan.
  2. Mengenali Tanda-Tanda Awal Kekerasan. Kerap dicela, dikontrol secara berlebihan, atau diisolasi dari lingkungan sosial adalah tanda red flag yang harus diwaspadai.
  3. Mencari Bantuan dari Pihak Berwenang. Jika merasa terancam, jangan ragu untuk melapor ke kepolisian, Komnas Perempuan, atau LSM yang bergerak di bidang perlindungan perempuan dan anak. Pemerintah juga menyediakan layanan pengaduan seperti call center 129 atau SAPA 129 yang bisa diakses secara online.
  4. Perkuat Edukasi tentang KDRT di Masyarakat. Semakin banyak orang memahami bahwa KDRT adalah tindak pidana, semakin besar kemungkinan korban berani bicara dan mendapat dukungan.
  5. Jangan Diam Jika Melihat atau Menduga Ada Korban KDRT. Kamu bisa menjadi pendengar yang aman, memberi ruang, dan mengarahkan korban untuk mencari bantuan profesional.
MedXplore, Ruang Edukasi dari FK UC

MedXplore adalah seri konten edukatif dari Fakultas Kedokteran Universitas Ciputra Surabaya. Konten ini membahas segala hal termasuk isu-isu kesehatan fisik, mental, sosial, dan lainnya yang bersangkutan dengan kedokteran. Konten-konten terkait MedXplore ini dapat dilihat di Instagram @universitasciputra

Melalui episode kali ini, masyarakat diingatkan bahwa kekerasan dalam rumah tangga bukanlah hal sepele dan tidak boleh dibiarkan. Jangan diam. Pahami, waspadai, dan bantu hentikan KDRT. Karena setiap orang berhak hidup aman dan bebas dari kekerasan, terutama di lingkungan yang seharusnya menjadi tempat paling nyaman — rumah.

Wujudkan impian kuliahmu di Universitas Ciputra!

Klik tombol di bawah untuk tahu lebih banyak tentang beasiswa & promo pendaftaran terbaru.

Artikel lain
WhatsApp