Surabaya (10/01) – Universitas Ciputra Surabaya, sebagai salah satu pelopor pendidikan entrepreneurship di Indonesia, menggagas acara UC Tourism Entrepreneur Day 2025 yang akan digelar pada Jumat, 10 Januari 2025 di Dian Auditorium, Lantai 7, Universitas Ciputra, Surabaya. Acara dimulai pukul 09.00 WIB. Mengusung tema “Building Future Tourism Leaders,” UC Tourism Entrepreneur Day 2025 menjadi wadah yang mempertemukan akademisi, praktisi, dan pelaku industri pariwisata untuk berbagi wawasan, pengalaman, dan inovasi dalam mempersiapkan generasi muda sebagai pemimpin masa depan sektor pariwisata. Acara ini juga dirancang untuk mendukung agenda strategis pemerintah Indonesia dalam pengembangan pariwisata, khususnya melalui inisiatif 10 Bali Baru dan pemberdayaan ekonomi kreatif berbasis digital.
Zita Anjani: Pariwisata Sebagai Sektor Strategis
Dalam pidatonya, Zita Anjani, S.Sos., M.Sc., Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata, menyoroti pentingnya integrasi visi pemerintah dengan pengembangan entrepreneurship di sektor pariwisata. “Pariwisata adalah sektor strategis yang berkontribusi pada 4,6-5% PDB nasional selama 2024-2029. Untuk mewujudkan kontribusi ini, kita perlu memperkuat kapasitas SDM pariwisata melalui sertifikasi, peningkatan kompetensi bahasa, dan penerapan standar hospitality yang mendukung keberlanjutan lingkungan pariwisata,” ujar Zita. Ia juga menambahkan bahwa pariwisata telah menjadi bagian penting dalam RPJMN maupun Asta Cita yang menunjukkan komitmen pemerintah terhadap sektor ini.
Zita Anjani menekankan pentingnya peran generasi muda dalam mendukung digitalisasi pariwisata, khususnya untuk memajukan lebih dari 7.000 desa wisata di Indonesia. “Digitalisasi adalah kunci untuk mendorong pariwisata yang inklusif dan inovatif. Dengan lingkungan yang mendukung, kita bisa menciptakan wisatawan mancanegara yang berkualitas,” ungkap Zita. Oleh karena itu, Ia turut mengajak Universitas Ciputra untuk mengambil bagian dalam program tersebut. “Pemerintah dan Universitas Ciputra perlu berkolaborasi dalam pemberdayaan desa wisata. Dengan begitu, saya mengajak Universitas Ciputra, melalui School of Tourism, mempersiapkan mahasiswa untuk turun secara langsung dalam program pengabdian masyarakat,” tutupnya.
Insipirasi dari Narasumber Lain
Acara ini juga menghadirkan sejumlah pembicara inspiratif lainnya, seperti:
- Agoes Tinus Lis Indrianto, Ph.D., Dekan School of Tourism Universitas Ciputra, yang membahas strategi pendidikan dalam mempersiapkan SDM untuk mendukung program digitalisasi pariwisata. Menurut Agoes, “Kolaborasi antara akademisi dan industri sangat penting dalam mencetak pemimpin masa depan sektor pariwisata.”
- Rendy Doroii, CEO Awu Kreatif, yang menggarisbawahi pentingnya marketing dalam pariwisata modern. “Tiktok adalah TV baru, dan FYP adalah salurannya. Pelaku pariwisata harus memahami platform ini untuk memaksimalkan promosi,” ujar Rendy.
- Reynaldi Aryaputra, S.Par., pendiri Wisata Bukit Kayu Putih, yang berbagi kisah tentang kerja samanya dengan Perhutani untuk membangun destinasi wisata berbasis komunitas dengan modal seadanya. Reynaldi juga menginspirasi peserta dengan semboyannya, “Ora et Labora,” yang berarti bekerja sambil berdoa.
- Yaser Arafat, S.M., M.M., Founder & CEO Digital Kreatif.Pro, yang membahas pentingnya digitalisasi UMKM pariwisata untuk meningkatkan daya saing global.
Acara ini dirancang untuk mempertemukan berbagai pemangku kepentingan, termasuk mahasiswa, pelaku industri pariwisata, akademisi, dan pemerintah. Melalui diskusi panel, sesi tanya jawab, dan pameran karya kreatif mahasiswa Universitas Ciputra, peserta akan mendapatkan wawasan strategis dalam mengembangkan sektor pariwisata yang berdaya saing global. Universitas Ciputra, yang dikenal dengan visinya untuk mencetak entrepreneur yang mendunia, menyadari pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menciptakan pemimpin masa depan di sektor pariwisata. Dengan acara ini, Universitas Ciputra turut mendukung agenda pemerintah dalam pengembangan pariwisata melalui inovasi, pendidikan, dan kolaborasi.