Belajar dari AADC, Ketika Rangga Meninggalkan Cinta ke Luar Negeri
Bagi generasi pecinta film drama/romance tahun 2000-an, film “Ada Apa Dengan Cinta?” atau AADC (2002) adalah sebuah kenangan yang sulit dilupakan. Salah satu adegan yang paling bikin baper adalah ketika Rangga harus mengucapkan selamat tinggal pada Cinta di bandara, memilih melanjutkan hidup dan pendidikannya di New York. Adegan itu seolah menjadi sebuah pertanyaan dipikiran : Mengapa sebuah impian harus dibayar dengan begitu banyak pengorbanan? yang dalam konteks Rangga adalah meninggalkan kekasihnya, Cinta.
Dramanya Rangga, Realitanya Kita
Kisah Rangga di film AADC itu sebenarnya relevan banget sama kehidupan nyata. Banyak yang ingin berkuliah di luar negeri, tapi kepikiran sama konsekuensinya. Masalahnya bukan cuma soal ninggalin pacar, tapi juga ninggalin semua zona nyaman kita.
Jauh dari keluarga itu berat. Kangen masakan rumah, kangen sama orang tua, belum lagi kalau ada keadaan darurat. Mau pulang mendadak, harga tiket pastil lebih mahal. Lingkaran pertemanan sejak kecil juga harus ditinggal untuk waktu yang lama, terus kita harus mulai lagi dari nol di tempat baru dengan banyak perbedaan. Proses adaptasinya nggak selalu gampang dan tentu harus dijalani sendirian.
Pelajaran dari Kisah Rangga dan Cinta
Melihat lagi kisah Rangga yang meninggalkan Cinta di AADC, ada beberapa hal yang bisa kita renungkan dari film tersebut, terutama jika dihubungkan dengan kondisi sekarang:
- Mimpi dan Hubungan Sama Pentingnya. Kisah mereka mengajarkan bahwa mengejar ambisi pribadi itu penting, tapi hubungan dengan orang terdekat juga punya nilai yang tak tergantikan. Keduanya butuh keseimbangan.
- Pengorbanan Besar Bukan Satu-Satunya Jalan. Rangga memang memilih jalan pengorbanan total. Tapi di zaman sekarang, kita belajar bahwa harus ada cara yang lebih cerdas untuk meraih mimpi tanpa harus “kehilangan” banyak hal.
- Zaman Berubah, Peluang pun Bertambah. Ini yang paling penting. Teknologi dan kesempatan di era Rangga (awal 2000-an) sangat berbeda dengan sekarang. Kini, banyak sekali jalan dan program yang memungkinkan kita dapat pengalaman internasional tanpa harus mengulang drama yang sama.
Jadi Rangga Versi Kekinian: Go International Tanpa Ninggalin Si ‘Dia’
Universitas Ciputra menyediakan berbagai jalur strategis bagi mahasiswa yang ingin memperoleh pengalaman internasional tanpa harus menempuh pendidikan penuh di luar negeri. Program-program ini dirancang untuk memperkaya wawasan, membangun jaringan global, dan meningkatkan kompetensi mahasiswa agar siap bersaing di tingkat dunia. Berikut adalah beberapa program unggulan yang dapat dimanfaatkan:
- Student Exchange, Program ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar selama satu semester di universitas mitra di luar negeri. Selain mendapatkan pengalaman akademis di lingkungan internasional, mahasiswa juga dapat mentransfer kredit mata kuliah (SKS) yang diambil, sehingga tidak memperpanjang masa studi.
- Double Degree, Bagi yang menginginkan keunggulan akademis maksimal, program ini memungkinkan mahasiswa untuk mendapatkan dua gelar sarjana sekaligus: satu dari Universitas Ciputra dan satu dari universitas mitra. Lulusan program ini memiliki keunggulan kompetitif yang signifikan di pasar kerja global.
- Immersion Program, Dirancang sebagai program jangka pendek yang intensif, mahasiswa akan diajak untuk melakukan kunjungan ke pusat-pusat bisnis, perusahaan multinasional, dan pameran industri berskala internasional. Tujuannya adalah untuk memahami ekosistem bisnis global dan membangun jaringan profesional secara langsung.
- International Field Trip Project, Program berbasis proyek ini memungkinkan mahasiswa untuk terlibat langsung dalam pengerjaan studi kasus atau proyek bisnis nyata di negara lain. Pengalaman praktis ini sangat berharga untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat di kelas ke dalam konteks industri global yang sebenarnya.
Intinya, kamu bisa kok dapat pengalaman internasional yang keren tanpa harus ngerasain drama perpisahan kayak di film AADC. Kamu bisa fokus meraih mimpimu, dan orang-orang terdekatmu tetap ada buat jadi support system.