Surabaya (13/11) – Memahami durasi waktu kuliah tentunya penting bagi Anda yang ingin menekuni profesi dokter. Pasalnya, pendidikan di ilmu kedokteran memperlukan persiapan matang secara teori dan praktik. Jadi Berapa Lama Kuliah Kedokteran? Untuk lebih jelasnya, Lidya Handayani, dr., M.Ked.Klin., Sp.MK, Ph.D, Ketua Program Studi Sarjana Kedokteran Universitas Ciputra (UC) Surabaya, akan menjawabnya!
Bermula dari Program Sarjana
Menurut dr. Lidya, panggilan akrabnya, pendidikan di kedokteran umumnya berlangsung selama 5,5 tahun yang terbagi dalam dua program utama. Kedua program tersebut adalah sarjana dan profesi.
Program sarjana berlangsung sekitar 3,5 tahun. Pada tahap ini, mahasiswa mempelajari teori tentang ilmu kedokteran dan ilmu kesehatan lainnya. “Pada tahun pertama, mahasiswa akan belajar tentang ilmu biomedik dasar. Sisanya, mahasiswa akan belajar secara lebih khusus pada penyakit,” jelas beliau.
FK UC menerapkan 4 metode pembelajaran kuliah, yakni kuliah interaktif, praktikum, problem-based learning, dan keterampilan medik. Selain itu, FK UC juga memiliki fasilitas yang menjadi keunggulan tersendiri. “FK UC menyediakan manekin dan mikroskop yang lengkap untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran sehingga mahasiswa tidak perlu berebutan,” jelasnya.
Ketika suatu blok tuntas, mahasiswa akan menjalani ujian blok. Menurut dr. Lidya, ujian blok ini umumnya berlangsung selama 1 minggu. Tujuan dari ujian tersebut adalah mengetahui tingkat pemahaman mahasiswa terhadap suatu modul.
Ketika lulus, mahasiswa akan menyandang gelar sarjana kedokteran. Gelar ini menunjukkan bahwa mahasiswa layak untuk beranjak ke program profesi.
Program Profesi: Menjadi Mahasiswa Klinik
Program profesi memerlukan waktu sekitar 2 tahun. Di tahap ini, mahasiswa diminta untuk mengimplementasikan semua teori yang telah dipelajari sebelumnya. Oleh karena itu, mahasiswa akan terjun secara langsung ke pasien di fasilitas kesehatan yang disediakan oleh universitas.
FK UC saat ini telah bekerja sama dengan beberapa fasilitas kesehatan, salah satunya RSUD Dr. Mohamad Soewandhie yang menjadi RS pendidikan utama. Selain itu, FK UC juga menjalin kemitraan dengan RSUD Bhakti Dharma Husada, Rumah Sakit Kristen Mojowarno, RSUD Dr. Soetomo, RSJ Menur, dan beberapa puskesmas (Puskesmas Gading, Made, Simomulyo, Jeruk, Lidah Kulon).
“Program profesi itu mahasiswa akan melihat dan praktik langsung kepada pasien, tentu dengan pendampingan dokter ahlinya,” tambah dr. Lidya.
UKMPPD dan Magang
Lulus dari program profesi, calon dokter harus menjalani ujian kompetensi sebelum melakukan praktik. Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD) merupakan ujian sertifikasi yang diselenggarakan secara nasional kepada seluruh mahasiswa kedokteran.
“UKMPPD itu sistemnya seperti ujian nasional. Jadi, kelulusan ditentukan oleh negara dengan batas lulus yang sama di seluruh Indonesia. Nah, UKMPPD itu ada 2 jenis, yaitu CBT dan OSCE. CBT (Computer Based Test) berupa soal pilihan ganda, sedangkan OSCE (Objective Structured Clinical Examination) berupa praktik klinik dengan skenario kasus tertentu,” jelas dr. Lidya.
Beliau menambahkan jika mahasiswa juga harus mengikuti internship pasca lulus dari UKMPPD. “Internship ini akan berlangsung selama kurang lebih 1 tahun di suatu fasilitas kesehatan. Pilihan tempatnya diberikan oleh pemerintah dan mahasiswa bisa memilih dari list tersebut,” jelasnya.
Tantangan di Kedokteran
dr. Lidya juga mengungkapkan bahwa menjadi mahasiswa kedokteran bukanlah sesuatu yang mudah. Selain waktu yang panjang, mahasiswa juga dihadapkan dengan tantangan akademis dan mental. Proses belajar yang padat, ujian kompetensi, hingga praktik di klinik sangat menuntut dedikasi dan manajemen yang baik.
“Menjadi mahasiswa kedokteran itu pasti lelah dan sibuk. Mahasiswa harus siap dengan ritme belajar yang sangat padat. Jadi, setiap mahasiswa harus konsisten dengan pilihan yang telah diambil,” tuturnya.
Meskipun begitu, FK UC tetap berupaya untuk memberikan solusi atas permasalahan tersebut. “FK UC memiliki dosen PA (Pembimbing Akademik) yang selalu bisa diajak berkonsultasi dengan mahasiswa,” jawabnya. Selain itu, dr. Lidya juga menambahkan jika lingkungan sosial yang suportif juga membantu mahasiswa menghadapi tantangan-tantangan selama menjadi mahasiswa FK.
Prospek Karier Menjanjikan
Prospek karier untuk lulusan kedokteran cukup luas, mencakup klinik swasta, rumah sakit, atau membuka praktik pribadi. Kesempatan studi ke jenjang spesialisasi juga tersedia bagi lulusan kedokteran. Tak heran, prospek karier di bidang kedokteran dianggap sangat menjanjikan.
“Setelah menyelesaikan pendidikan di Fakultas Kedokteran, seorang lulusan tidak hanya memiliki peluang untuk berpraktik sebagai dokter. Kariernya dapat berkembang menjadi peneliti, dosen, manajer di bidang layanan kesehatan, bahkan menjadi seorang pebisnis yang inovatif di dunia medis,” ungkap dr. Lidya.
Komitmen dan Harapan
dr. Lidya menyampaikan jika Anda memiliki minat dalam bidang kesehatan manusia, maka pendidikan di kedokteran adalah pilihan yang tepat. FK UC juga senantiasa berkomitmen dan bertekad untuk mengembangkan kompetensi mahasiswa secara optimal.
FK UC selalu mengadakan rapat evaluasi setiap minggu dan di akhir semester. Dengan rapat tersebut, besar harapannya FK UC bisa segera memperbaiki kekurangan yang ada secara berkelanjutan. Dengan begitu, FK UC dapat memberikan pelayanan terbaik bagi mahasiswa,” pungkasnya.
Sejalan dengan komitmen, FK UC juga menaruh harapan besar bagi dunia kesehatan di Indonesia. “Kami berharap bisa berkontribusi dalam mencetak dokter-dokter yang kompeten, terutama di bidang kedokteran pencegahan. Karena, itu sesuai dengan visi kami di bidang tersebut,” tutupnya.
Dengan durasi panjang dan tekanan tinggi, pendidikan kedokteran memang bukanlah jalan yang singkat. Namun, bagi yang berkomitmen, pendidikan ini mampu memberikan prospek karier yang sangat menjanjikan. FK UC Surabaya sangat memfasilitasi mahasiswa untuk mewujudkan karier yang menjanjikan. Dengan kehadiran tenaga akademik dan fasilitas perkuliahan yang berkualitas, FK UC Surabaya siap untuk mencetak dokter-dokter yang berkualitas global.