Profesi Tukang. Radar Surabaya. 1 November 2022. Hal. 6. Chrisyandi. LIB

Profesi Tukang sebenarnya sudah mulai sejak dahulu kala ada, baik di Surabaya maupun daerah lain di Indonesia. Nah, di Jawa dulu terkenal dengan sebutan gotong royong dan akhirnya lambat laun dinamakan tukang.

Pustakawan Universitas Ciputra Surbaya, Chrisyandi Tri Kartika mengatakan, dulu di Jawa terkenal gotong royong, misalnya mau membuat gerobak ya dilakukan bersama-sama. Awalnya pembuat gerobak itu otodidak dan dari pengalamannya sendiri. Kemudian yang dimaksud dengan tukang itu adalah orang yang mempunyai perlengkapan lengkap. “Iya kebanyak dulu yang disebut tukang adalah mempunyai perlengkapan lengkap dan belajarnya otodidak,” katanya.

Menurut Chrisyandi, selain otodidak juga darin pengalaman dan turun temurun. Maksudnya otodidak yang mempunyai keahlian dalam bidang tukang seperti tukang potong rambut, tukang patri tukang pijat, tukang meja dan krusi serta banyak lainnya.

Begitu juga dari pengalaman yaitu orang yang bekerja di luar negeri dan pulang ke Indonesia meneruskan pekerjaan yang sudah mengerti. Kemudian tidak hanya bekerja di luar negeri tapi di dalam negeri juga bisa.

Sementara itu, untuk sebutan tukang di zaman era kolonial yaitu toekang yang mempunyai kelamampuan di bidangnya. Seperti membuat meja atau kursi itu saat tukang membuat kursi atau meja diajari terlebih dahulu oleh orang Belanda atau yang lebih berpangalaman. “Jadi yang disbeut tukang itu bukan tukang bangunan saja, tapi yang mempunyai kemmapuan itu yang dinamakan tukang,” ujarnya. (jar/nur)

Artikel lain